Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan pendekatan kontekstual berbasis pemodelan dan pendekatan deduktif. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: ?Terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan pendekatan kontekstual berbasis pemodelan dan pendekatan deduktif?. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 132 Jakarta. Kelas VIII (delapan) pada semester genap tahun pelajaran 2009/2010. Sample yang diteliti sebanyak 78 siswa yang terdiri dari 39 siswa kelas eksperimen dan 39 siswa kelas control. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Variable bebas pada penelitian ini adalah pendekatan kontekstual yang berbasis pemodelan dan pendekatan deduktif sedangkan variable terikat adalah hasil belajar matematika siswa. Sebelum instrument penelitian ini diberikan kepada objek penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrument yaitu dengan menggunakan uji validitas dan uju reliabilitas. Hasil dari uji validitas dengan rumus Point Biserial Correlation diperoleh 23 soal yang valid dan 12 soal yang tidak valid, sedangkan hasil dari uji reliabilitas dengan rumus K-R 20 sebesar 0,791. Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas dengan menggunakan uji Lilliefors serta uji homogenitas dengan menggunakan uji Fisher. Uji normalitas untuk kelas eksperimen didapat Lhitung = 0,138 < 0,142 = Ltabel sedangkan untuk kelas kontrol didapat Lhitung = 0,095 < 0,142 = Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa kedua sample diperoleh Fhitung = 1,026 < 1,720 = Ftabel, hal ini berarti populasi dua data tersebut mempunyai varians yang homogen. Pengujian statistic dengan menggunakan uji t didapat thitung = 2,360 > 1,995 = ttabel dengan taraf signifikansi α = 0,05. Hal ini berarti tolak H0 atau terima H1, maka hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan pendekatan kontekstual berbasis pemodelan dan pendekatan deduktif.