Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya hubungan antara gaya belajar dengan hasil belajar matematika siswa. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ?Terdapat hubungan antara gaya belajar dengan hasil belajar matematika siswa?. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 43 Jakarta pada semester dua (genap) tahun pelajaran 2009/2010. Sampel diambil secara acak sederhana (simple random sampling) dengan mengambil 40 siswa dari 156 siswa. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik korelasi. Instrumen gaya belajar (variabel X) menggunakan kuesioner dengan skala Likert, sedangkan untuk instrumen hasil belajar siswa (variabel Y) menggunakan tes hasil belajar dengan bentuk pilihan ganda (multiple choice). Sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen yang menggunakan kuesioner diujicobakan kepada 40 siswa dalam populasi selain responden, dan dari hasil uji coba diperoleh 30 soal kuesioner valid dari 40 soal, sedangkan instrumen hasil belajar matematika diujicobakan kepada 40 siswa dan diperoleh 27 soal yang valid dari 40 soal. Untuk pengujian reliabelitas kuesioner diujicobakan kepada 40 siswa dan diperoleh r11 = 0,792 > 0,312 = rtabel, sedangkan tes hasil belajar matematika yang diujikan kepada 40 siswa diperoleh r11 = 0,839 > 0,312 = rtabel, sehingga tes ini reliabel dan layak digunakan. Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data yaitu uji normalitas dengan liliefors, uji linieritas dan uji keberartian regresi dengan menggunakan analisis varian (ANAVA). Dari hasil pengujian normalitas untuk data variabel X diperoleh Lhitung = 0,059 < 0,140 = Ltabel dan data variable Y diperoleh Lhitung = 0,080< 0,140 = Ltabel, maka dapat disimpulkan kedua data tersebut berdistribusi normal. Hasil perhitungan regresi linier diperoleh Ŷ = -10,986 + 0,327 X, untuk uji kelinieran regresi menghasilkan Fhitung= 1,186 < 2,310 = Ftabel sehingga dapat disimpulkan model regresi tersebut linier, artinya terdapat hubungan yang linier dari kedua variabel . Uji keberartian regresi didapat Fhitung = 11,084 > 4,100 = Ftabel, maka dapat disimpulkan model regresi signifikan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis korelasi product moment dilanjutkan dengan uji keberartian korelasi menggunakan t-student. Dari rhitung = 0,475 didapat thitung = 3,329 > 2.022 = ttabel yang berarti tolak H0 atau terima H1, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara gaya belajar dengan dengan hasil belajar matematika siswa. Koefisien determinasi diperoleh sebesar 0, 226 artinya 22,6% kontribusi gaya belajar terhadap hasil belajar matematika siswa.