Sesuai dengan sifat penelitian ini, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptik analitik. Sebuah metode yang mencoba mendeskripsikan atau menggambarkan data yang ada dan menganalisisnya sesuai dengan aspek yang diteliti, yakni emncari kesalahan struktur kalimat yang menyimpang dari norma baku atau norma standard. Dengan mengetahui kesalahankesalahan tersebut, maka selanjutnya, peneliti dapat menbgetahui kualitas struktur kalimat yang disusun oleh para siswa. Di samping itu, peneliti pun dapat mengetahui seberapa besar kesalahan itu terjadi pada masing-masing aspek yang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari tiga ratus lima puluh delapan buah kalimat yang terdaftar, struktur kalimat yang benar hanya berjumlah 43 buah kalimat atau 12,01 %, sedangkan kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah pembentukan kalimat bahasa Indonesia berjumlah 315 buah kalimat atau 87,99 %. Data ini menunjukkan bahwa tingkat kesalahan para siswa dalam menyusun struktur kalimat bahasa Indonesia yang benar masih tergolong sangat tidak memuaskan dengan tingkat kesalahan tinggi sekali. Berdasarkan aspek yang diteliti, kesalahan pada aspek penghilangan/ pengaburan fungsi subjek berjumlah 197 buah kesalahan atau 55,03 %. Kesalahan pada aspek penghilangan atau pengaburan fuingsi predikat berjumlah 194 buah kesalahan atau 54,19 %. Kesalahan pada aspek penghilangan/ pengaburan fungsi objek berjumlah 124 buah kesalahan atau 57,67 %. Kesalahan pada aspek penghilangan/ pengaburan fungsi pelengkap berjumlah 32 buah kesalahan atau 48,48 %. Kesalahan pada aspek penghilangan atau pengaburan fungsi keterangan berjimlah 222 buah kesalahan atau 75, 25 %. Terakhir, kesalahan rata-rata untuk seluruh komponen yang diteliti sebesar 59,52 %. Data ini menunjukkan bahwa persentase kesalahan rata-rata pada setiap komponen yang diteliti masih lebih tinggi daripada persentase kesalahan rata-rata pada setiap komponen tanpa kesalahan.