OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S05-00446
Judul : Analisis kebutuhan tenaga perawat berdasarkan beban kerja perawat di ruang rawat inap melati rumah sakit Atma Jaya Jakarta tahun 2010
Pengarang : Pratiwi Sri Utami
Penerbit dan Distribusi : FIKES
Subjek : ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S05-00446 S05-00446 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 45444
 Abstrak
Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat Manajemen Rumah Sakit Skripsi, Juli 2010 PRATIWI SRI UTAMI ANALISA KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT BERDASARKAN BEBAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP MELATI RUMAH SAKIT ATMA JAYA JAKARTA TAHUN 2010 xv + 100 halaman, 5 bagan, 4 gambar, 20 tabel dan 5 lampiran Rumah Sakit adalah sebuah wadah pelayanan masyarakat yang harus terus meningkatkan mutu pelayanannya sesuai perkembangan zaman. Hal penting yang mempengaruhi peningkatan mutu pelayanan bagi suatu rumah sakit ialah kecukupan tenaga keperawatan di rumah sakit tersebut. Namun, pada kenyataannya di beberapa rumah sakit justru banyak yang mengalami masalah kurangnya tenaga terutama tenaga perawat. Termasuk di salah satu ruang rawat inap rumah sakit yang terletak di Jakarta Utara ini, yaitu di Ruang Melati Rumah Sakit Atma Jaya yang memiliki Tempat Tidur (TT) paling banyak dengan Bed Occupancy Rate (BOR) tertinggi diantara ruangan lainnya di rumah sakit tersebut. Selain Perbandingan Ratio di ruang Melati yang jauh dari ideal berdasarkan SK No. 262/ menkes/ Per/ VII/ 79, di ruang Melati juga belum ada observasi langsung di lapangan terkait kebutuhan tenaga perawat berdasarkan beban kerja perawat, sejauh ini proyeksi angka kebutuhan tenaga hanya dilakukan berdasarkan teori yang ada saja. Untuk itu, peneliti bertujuan untuk mengetahui jumlah kebutuhan tenaga di Ruang Melati berdasarkan beban kerja perawat. Pelaksanaan penelitian ini melibatkan seluruh perawat yang bertugas di ruang melati, yang berjumlah 20 orang. Observasi dilakukan dengan mengamati aktifitas keperawatan langsung dan tidak langsung yang diberikan kepada pasien oleh perawat selama bertugas. Penelitian berlangsung selama 6 hari dan terbagi pada tiap shift, yaitu shift pagi, sore, dan malam. Berdasarkan BOR tahun 2009 dan Proyeksi 2010 sebesar 70 % diperoleh jumlah rata-rata pasien perhari selama 1 tahun ialah sebanyak 31 pasien. sedangkan, dari hasil penelitian, rata-rata jumlah perawat yang bertugas paling banyak ialah pada shift pagi yaitu 6,5 perawat dengan jumlah pasien 17,67 pasien, sedangkan yang bertugas paling sedikit ialah pada shift malam yaitu 3 perawat dengan rata-rata jumlah pasien yaitu 18 pasien. Persentase tingkat produktivitas perawat pada shift pagi ialah 81,9 %, shift sore 80 % dan pada shift, malam sebesar 77 %. Jam kerja produktif perawat yang digunakan ialah jam keperawatan yang diberikan perawat kepada pasien penyakit dalam dan neurologi menurut standar Gillies yaitu, 4,5 jam. Jumlah hari libur perawat pertahun ialah 91 hari, dengan hari kerja efektif perawat pertahun ialah 247 hari. Data yang diperoleh akan menghasilkan perhitungan jumlah kebutuhan tenaga perawat dengan menggunakan formula PPNI, NINA dan Gillies. Menurut formula PPNI jumlah tenaga yang dibutuhkan ialah sebanyak 41 perawat, sedangkan menurut formula NINA di ruang Melati dibutuhkan 40 tenaga perawat dan menurut formula Gillies tenaga yang dibutuhkan ialah 33 perawat. Dengan jumlah perawat yang ada (20 perawat) dan mengacu pada hasil penggunaan formula menunjukkan bahwa di ruang Melati memang terjadi kekurangan tenaga perawat. Dengan demikian yang perlu dilakukan untuk meminimalisir dampak dari kurangnya tenaga perawat di ruang Melati ialah dengan mencari alternatif-alternatif yang sederhana namun efektif, diantaranya dengan memperbaiki system kerja di ruang melati, menjalin kerja sama dengan institusi-institusi keperawatan agar memudahkan pihak rumah sakit melakukan perekrutan tenaga perawat, melakukan rotasi perawat dengan menganalisa terlebih dahulu jumlah perawat di seluruh ruangan sehingga di ruangan yang kelebihan perawat bisa di pindahkan ke ruang yang kekurangan perawat. Namun, apabila berbagai alternatif masih belum bisa mengatasi masalah tersebut, sebaiknya pihak rumah sakit segera melakukan perekrutan tenaga perawat demi meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Daftar bacaan : 40 (1981 ? 2010)
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox