OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S05-00426
Judul : Analisis tingkat risiko (risk level) dan tindakan penanggulangan (action level) terhadap terjadinya musculoskeletal disorders (MSds) pada pekerja dengan menggunakan metode ergonomi rapid entire body assesment (reba) di peleburan logam (melting) casting division plant Sunter II PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia Jakarta tahun 2010
Pengarang : Wahyu Dwi Prasetya
Penerbit dan Distribusi : FIKES
Subjek : ANALISIS TINGKAT RISIKO
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S05-00426 S05-00426 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 45177
 Abstrak
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UHAMKA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SKRIPSI, ?..Agustus 2010 Wahyu Dwi Prasetya Analisis Tingkat Risiko (Risk Level) dan Tindakan Penanggulangan (Action Level) Terhadap Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Dengan Menggunakan Metode Ergonomi Rapid Entire Body Assessment (REBA) di Peleburan Logam (Melting) Casting Division Plant Sunter II PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia Jakarta Tahun 2010 xvii + 124 halaman, 4 bagan, 18 gambar, 16 tabel dan 8 lampiran Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan hak asasi karyawan dan salah satu syarat untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan kecelakaan akibat kerja dapat menyebabkan kecacatan atau kematian, berbagai antisipasi terhadap risiko tersebut terus diupayakan oleh perusahaan. Perusahaan Industrialisasi menuntut dukungan penggunaan teknologi maju dan canggih, disatu sisi hal tersebut mungkin akan memberikan kemudahan dalam proses produksi dan meningkatkan produktifitas namun di lain pihak cenderung meningkatkan risiko kecelakaan dan penyakit yang timbul sehubungan dengan pekerjaan. Salah satu perusahaan yang merasakan dampak tersebut ialah Di Casting Division PT.TMMIN pada proses Peleburan Logam (Melting) yang ditemukan adanya kasus penyakit Myalgia pada pekerja yang dapat menyebabkan Musculoskeletal Disorders (MSDs), untuk itu peneliti ingin menganalisis Tingkat Risiko (Risk Level) yang ditimbulkan dari proses kerja yang dilakukan di Melting dengan menggunakan metode ergonomi REBA (Rapid Entire Body Assessment) dan diperoleh juga level tindakan penanggulangan (Action Level) yang harus dilakukan. Penelitian dilakukan selama 20 hari dengan mengambil gambar aktifitas pekerja di tiap prosesnya. Gambar yang diperoleh kemudian di ukur pergerakan postur tubuhnya sesuai dengan Worksheet REBA yang digunakan oleh peneliti untuk dihitung nilai risiko yang dihasilkan dari proses kerja tersebut. Berdasarkan hasil pengukuran dan penggunaan aplikasi REBA tersebut diperoleh 4 (empat) tingkat risiko yang dikelompokkan, diantaranya : Level Low yaitu pada proses kerja Charging Lifting Magnet dan Check Temperature sehingga tindakan yang harus dilakukan masih dalam level Mungkin Perlu (Can Be Neccesary), kemudian Level Medium pada proses kerja Charging Material Receiving dan Pemberian Slag Remover dengan tindakan penanggulangan yang dilakukan ialah pada level Perlu (It Is Neccesary) . Sedangkan, Level High didapat pada proses kerja Mendorong Bahan Material Ke Furnace, Charging Furnace dan Pembersihan Terak dan tindakan penanggulangannya masuk dalam level Perlu Segera (Neccesary Soon). Pada proses kerja Sampling (Check Komposisi) diperoleh Level Risiko Very High dengan tindakan penanggulangan yang dilakukan masuk pada level Perlu Saat Ini Juga (Neccesary NOW). Untuk selanjutnya tindakan penaggulangan yang dilakukan dari semua proses yang ada, perbaikan dilakukan pada tingkat risiko kategori high dan very high. Seperti pada proses mendorong bahan material ke furnace membutuhkan tenaga (force) yang besar saat mendorong bahan material ke dalam furnace maka memanjangkan alat pada pendorong yang berupa garpu dan menambahkan ujung garpu yang 3 menjadi 4 agar mempermudah pergelangan tangan. Proses selanjutnya, charging furnace mengubah tempat bahan material (palet) menyerupai corong agar mempermudah penuangan. Proses pembersihan Terak perbaikan yang dilakukan dengan memberikan pemahaman mengenai postur tubuh yang baik dan menghindari penggunaan sebelah tangan. Sedangkan, perubahan dengan level very high pada proses Sampling (Check Komposisi) ditinggikannya furnace sekitar 10 cm agar posisi badan tidak terlalu membungkuk dan pada penutup robuta di naikan ¾ agar pekerja bisa melihat lebih jelas Terak yang berada pada pinggiran furnace. Daftar Bacaan : 26 (1989-2009)
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox