OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S05-00416
Judul : Status gizi anak autis dan faktor-faktor yang berhubungan di kota bekasi, kecamatan bekasi barat tahun 2010
Pengarang : Titi Tanziah
Penerbit dan Distribusi : FIKES
Subjek : STATUS GIZI ANAK AUTIS
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 0
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S05-00416 S05-00416 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 45167
 Abstrak
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UHAMKA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT PEMINATAN GIZI KESEHATAN MASYARAKAT Skripsi : Oktober 2010 TITI TANZIAH Status Gizi Anak Autis dan Faktor-faktor yang Berhubungan di Kota Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat Tahub 2001. xxiii, 71 halaman, 4 gambar, 30 tabel, 2 lampiran ABSTRAK Autis adalah gangguan perkembangan pervasive (meliputi seluruh aspek perkembangan sehingga gangguan tersebut sangat luas dan berat, yang mempengaruhi anak secara mendalam) pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan berkomunikasi, gangguan bermain, bahasa, perilaku, gangguan perasaan dan emosi, interaksi sosial, perasaan sosial serta gangguan dalam perasaan sensoris. Pola makan pada anak terutama anak autis harus mengandung jumlah zat gizi, terutama karbohidrat, protein dan kalsium yang tinggi guna memenuhi kebutuhan fisiologik selama masa pertumbuhan dan perkembangan. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran status gizi anak autis dan beberapa faktor yang berhubungan di Kota Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat. Penelitian pada anak penderita gangguan autis di Bekasi ditemukan rata-rata anak autis memiliki status gizi yang baik. Jenis Penelitian ini menggunakan metode analitik kuantitatif dengan disain cross sectional untuk melihat hubungan antara variabel independen dan dependen dengan pengukuran pada waktu yang bersamaan. Data yang dikumpulkan adalah data primer yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2010. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa yang mengikuti terapi di yayasan autis yang berada di kota Bekasi Kecamatan Bekasi Barat, yang berjumlah 95 anak. Cara pengambilan sampel dengan metode sampling jenuh. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah status gizi anak autis, sedangkan variabel independen meliputi karakteristik anak (Jenis kelamin, pola makan anak dan alergi makanan). dan karakteristik ibu yang meliputi (usia ibu saat melahirkan, pendidikan ibu) dan pengetahuan gizi ibu. Dari hasil analisis, sebanyak 64,2% responden memiliki status gizi yang baik. 50,5% responden berjenis kelamin laki-laki, 53,7% responden memiliki pola makan kurang baik. Selain itu 66,3% responden tidak memiliki alergi pada makanan dan 83,2% responden memiliki ibu yang berusia muda. Untuk pendidikan ibu 76,8% responden memiliki pendidikan yang tinggi, sedangkan77,9%. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan anak dengan status gizi anak autis (P-value 0,000). Sedangkan untuk keenam variabel lainnya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan status gizi anak autis (P-value 0,436), alergi makanan dengan status gizi anak autis (P-value 0,804), usia ibu saat melahirkan dengan status gizi anak autis (P-value 0,678), tingkat pendidikan ibu dengan status gizi anak autis (P-value 0,658), dan pengetahan gizi ibu dengan status gizi anak autis (P-value 0,072). Untuk mencegah timbulnya masalah gizi yang berkaitan dengan kekurangan gizi pada anak autis dimasa dewasa nanti, sebaiknya untuk orang tua yang memiliki anak dengan gangguan autis Diharapkan untuk lebih memperhatikan lagi konsumsi makanan yang baik khususnya yang mengandung gluten dan kasein agar tidak di berikan lagi karna dapat menimbulkan reaksi alergi pada anak. serta memberikan multivitamin agar daya tahan tubuh anak kuat. Kepada pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan diharapkan Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut lagi mengenai anak berkebutuhan khusus khususnya untuk anak-anak penderita autis. untuk penelitia yang lain diharapkan untuk melakukan observasi lebih dari satu kali untuk benar-benar melihat gejala-gejala yang ada pada anak dengan gangguan autism sehingga secara khusus dapat lebih terpantau. Daftar pustaka: 38 bacaan (1998--2010)
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox