FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT MANAJEMEN ADMINISTRASI KESEHATAN (MAK) Skripsi, Oktober 2010 Susanti Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Waktu Tunggu Bagi Pasien Rawat Jalan di Bagian Loket Pendaftaran Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat Tahun 2010 xx + 59 Halaman, 20 Tabel, 10 Gambar, 9 Lampiran ABSTRAK Loket pendaftaran merupakan tempat pertama kali yang didatangi pasien ketika berkunjung ke Puskesmas dan di loket pendaftaran lah pasien mulai menilai mutu yang diberikan oleh Puskesmas. Masalah terkait waktu tunggu merupakan salah satu aspek penilaian dalam suatu mutu layanan. Semakin lama waktu tunggu pasien di loket pendaftaran maka akan semakin lama pula pasien memperoleh pelayanan kesehatan. Survei kepuasan pelanggan yang dilakukan pihak Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan, pelayanan yang masih kurang memuaskan salah satunya adalah berasal dari pelayanan unit/bagian yaitu waktu tunggu yang relatif lama (62%) sedangkan di bagian loket memiliki sasaran mutu terkait waktu tunggu sebesar 98% (standar waktu ≤ 5 menit). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran waktu tunggu bagi pasien rawat jalan di bagian loket pendaftaran dan faktor ? faktor yang berhubungan dengan waktu tunggu di bagian loket pendaftaran. Jenis penelitian ini ialah penelitian survei yang bersifat analitik dengan disain penelitian cross sectional, dimana dapat diketahui hubungan antara variable independen dengan variabel dependen. Penelitian dilakukan selama 5 hari kerja dengan 100 sampel. Sampel yang diamati ialah pasien dan petugas yang ada di bagian loket pendaftaran selama penelitian berlangsung yang diambil dengan teknik quota sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan waktu tunggu (variabel dependen) yang tidak lama lebih banyak (55,0%) dibanding waktu tunggu yang lama (45,0%). Rata ? rata waktu tunggu pasien rawat jalan 18,72 menit dengan waktu terlama 54 menit dan tercepat 2 menit. Sedangkan untuk (variabel independen); 1) responden petugas yang melayani pasien sedikit lebih banyak (58,0%), dibandingkan dengan yang melayani pasien banyak (42,0%), 2) responden petugas berstatus kontrak lebih banyak (58,0%), dibanding yang berstatus PNS/Tetap (42,0%), 3) responden petugas yang memiliki masa kerja petugas baru lebih banyak (58,0%), dibandingkan dengan responden yang memiliki masa kerja lama (42,0%), 4) responden pasien yang waktu kedatangannya pada pagi hari lebih banyak (89,0%), dibandingkan dengan responden yang waktu kedatangannya pada sore hari (11,0%), 5) responden pasien yang berstatus lama lebih banyak (54,0%) dibandingkan yang berstatus baru (46,0%), 6) responden pasien yang membayar secara umum lebih banyak (86,0%), dibanding yang membayar secara non umum (14,0%), 7) responden pasien yang mengetahui alur pendaftaran leih banyak (60,0%), dibandingkan tidak mengetahui alur pendaftaran (40,0%). Sedangkan dari 7 variabel independen yang diuji terhadap variabel dependen diperoleh 5 variabel independen yang berhubungan yakni, variabel jumlah pasien yang dilayani oleh petugas (P.Value 0,046), status petugas dengan (P.Value 0,046), masa kerja dengan (P.Value 0,046), waktu kedatangan pasien (P.Value 0,001) dan status pasien (P.Value 0,003) sedangkan yang tidak berhubungan ialah cara bayar (P.Value 0,685), dan pengetahuan pasien terkait alur pendaftaran (P.Value 0,101). Saran yang diberikan ialah perlunya sosialisasi bagi pasien yang hendak melakukan pendaftaran, dengan menempel informasi terkait alur pendaftaran dan pengaturan petugas sesuai dengan kebutuhan yang ada, yakni pada jam buka pagi saat jam padat (09.00--09.59 WIB). Daftar Bacaan: 28 (1996--2009)