OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S05-00382
Judul : Faktor-faktor pada kader yang berhubungan dengan tingkat kemandirian posyandu di Kelurahan Pulo Gadung, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur, Tahun 2010
Pengarang : Lely Munalia
Penerbit dan Distribusi : FIKES
Subjek : KEMANDIRIAN POSYANDU
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S05-00382 S05-00382 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 45087
 Abstrak
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA PROGRAM SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT (SKM) PEMINATAN GIZI KESEHATAN MASYARAKAT Skripsi, Desember 2010 Lely Munalia Faktor-faktor Pada Kader Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kemandirian Posyandu Di Kelurahan Pulogadung, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Tahun 2010. xvii + 69 halaman + 38 tabel + 6 gambar + 7 lampiran ABSTRAK Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari program pembangunan secara keseluruhan. Jika dilihat dari kepentingan masyarakat, pembangunan masyarakat perkotaan merupakan kegiatan swadaya masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui perbaikan status kesehatan. Keberhasilan pembangunan dalam bidang kesehatan sangat tergantung pada peran aktif masyarakat yang bersangkutan. Hal ini menuntut adanya peran aktif dari para kader posyandu dalam meningkatkan pembangunan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor pada kader yang berhubungan dengan tingkat kemandirian posyandu di Kelurahan Pulogadung, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur Tahun 2010. Subyek dalam penelitian ini adalah kader posyandu di Kelurahan Pulogadung, fokus penelitiannya adalah peranan kader dalam tingkat kemandirian posyandu. Sumber data penelitian ini ada 2 yaitu sumber data primer yang merupakan hasil wawancara secara langsung dan sumber data sekunder yang merupakan catatan-catatan yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian anaalitik kuantitaf dengan disain cross sectional. Penelitian dilakukan di Kelurahan Pulogadung Kecamatan Pulogadung dari bulan Agustus hingga September 2010. Populasi penelitian ini adalah kader posyandu yang ada di Kelurahan Pulogadung yaitu sebanyak 94 orang kader yang keseluruhannya dijadikan sebagai responden. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kader posyandu dalam pengelolaan posyandu adalah sangat banyak, dan tidak selalu berjalan lancar. Kesibukan para kader sebagai ibu rumah tangga sangat mempengaruhi kelancaran kegiatan posyandu, faktor lain yang menghambat adalah kurangnya kesadaran masyarakat atas pentingnya kesehatan, dan tingkat pendidikan yang rendah. Menurut hasil penelitian dan observasi peneliti posyandu, tingkat kemandirian posyandu baru ada 1 posyandu (5%) pada tingkat mandiri, 12 posyandu punama, 5 posyandu madya, masih ada 2 posyandu pratama. Sebesar 51,1% kader berpendidikan dasar lebih banyak dari kader yang berpendidikan lanjut (48,9%). Hasil pengelompokan umur didapat rata-rata umur kader 44,5 tahun yang distribusi usia sama banyaknya untuk tiap kelompok (Tua dan muda). Rata-rata masa aktif kader adalah 10,4 tahun, masa aktif yang paling lama adalah 25 tahun. Sebanyak 66 orang (70%) kader sudah pernah pelatihan lebih banyak dibandingkan yang belum pernah ada 28 orang ( 30%). Kader yang tidak bekerja ada 81 orang (86,2%), sedangkan yg bekerja ada 13 orang (13,8). Responden yang menjadi kader posyandu atas kemauan sendiri sebesar 61,7% sedangkan dengan dukungan orang lain sebanyak 38,3%. Hasil nilai pengetahuan dengan rata-rata 11, sebanyak 52,1% kader dengan nilai tinggi, sedangkan 47,9 dengan nilai rendah. Hasil analisis bivariat menunjukkan dari 11 variabel yang diteliti ternyata 3 variabel yang menunjukkan hubungan bermakna secara statistik, yaitu umur kader (p value = 0,031), masa aktif kader /lama menjadi kader (p value = 0,064) dan peranan kader dalam kegiatan administrasi posyandu (p value = 0,037), sementara ada 8 variabel yang tidak bermakna yaitu pendidikan kader (p value = 0,652), pekerjaan kader (p value = 0,971), pelatihan kader (p value = 0,064), cara menjadi kader (p value = 0,582), pengetahuan kader (p value = 0,195), peranan kader dalam persiapan posyandu (p value = 0,216), peranan kader dalam pelaksanaan kegiatan posyandu (p value = 0,707), peranan kader pada saat di luar jadwal posyandu (p value = 0,491). Dari hasil diatas saran peneliti untuk seluruh masyarakat agar dapat. memperhatikan masalah kesehatan, dan dapat berperan serta terhadap pembangunan kesehatan. Perlunya pembinaan dari sektor-sektor terkait terhadap posyandu-posyandu yang ada diwilayahnya, agar para kader posyandu mampu mempertahankan kegiatan-kegiatan yang sudah ada untuk mewujudkan masyarakat sehat. Daftar bacaan 28 (2000-2010)
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox