OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S08-00001
Judul : Critical thinking and sexim: sebuah penelitian korelasional antara disposisi berpikir kritis dengan prasangka gender pada anggota Hizbut Tahrir Indonesia
Pengarang : Kurmiyati
Penerbit dan Distribusi : FPSIKO
Subjek : PENELITIAN KORELASI
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S08-00001 S08-00001 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 45063
 Abstrak
ABSTRAK Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka 2010 Kurmiyati 0409015009 Critical Thinking and Sexism: Sebuah Penelitian Korelasional antara Disposisi Berpikir Kritis dengan Prasangka Gender pada Anggota Hizbut Tahrir Indonesia (73 halaman + xii), (8 Tabel), (4 lampiran) Cara pandang Taken for Granted rupanya masih mengakar dalam cara berpikir masyarakat pada umumnya, hal ini menggambarkan kurangnya keinginan berpikir kritis pada semua hal termasuk peran perempuan di ranah politik dan pemerintahan ataupun dalam tugas rumah tangga, sehingga mengakibatkan timbulnya prasangka. Hal inilah yang tergambar dari penelitian ini di sebuah kelompok hirarki Islam. Penelitian ini adalah penelitian korelasional antara disposisi berpikir kritis dengan prasangka gener pada anggota Hizbut Tahrir dengan menggunakan skala sikap yang mengacu pada Critical Thinking Disposotion Inventory (CTDI) untuk disposisi berpikir kritis dan Modern Sexism Scale (MSS) untuk prasanga gender yang dilakukan pada ke 30 orang mahasiswa yang berasal dari kampus UIN Jakarta, IIQ Jakarta dan UNJ Jakarta. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa antara kedua variable tersebut memiliki hubungan negative dengan sskor-0, 087 dengan signifikansi 0.648, data tersebut menggambarkan bahwa hipotesa pada penelitian ini di tolak. Beberapa hal yang dapat menyebabkan hipotesa tersebut ditolak adalah pertaman, penanggungan skala MSS yang kurang tepat bagi subyek penelitian dengan lata belakang kelompok ideology agama yang bersifat homogen. Kedua, adanya keseragaman jawaban yang bersifat normative yang diberikan subyek, menggambarkan bahwa adanya proses indoktrinasi dalam institusi tersebut, dengan cara Tabanny (adobsi pemikiran). Keseragaman yang terdapat pada anggota kelompok ini menggambarkan pengaruh social dalam bentuk konformitas. Secara tidak langsung norma kelompok menuntut para anggotanya untuk meyakini dan menjalankan norma tersebut. Hal ini dikarenakan adanya motif untuk disukai orang lain (normative social influence) agar bias diterima oleh kelompoknya dan motif akan kepastian mengenai kebenaran akan perilaku yang ditampilkan (informational social influence) Kata Kunci: Disposisi Berpikir Keitis, Prasangka Gender, Perempuan, Hizbut Tahrir 41 daftar pustaka (1986-2009)
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox