Abstrak
ABSTRAK
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
MANAJEMEN RUMAH SAKIT
Skripsi, 04 November 2009
Iin Afriani
Analisis Economic Order Quantity Pada Persediaan Vaksin Di Unit Farmasi Rumah Sakit Kartika Husada Bekasi, Jawa Barat Tahun 2009
xvii + 83 halaman, 13 tabel, 4 gambar, 7 lampiran
Rumah sakit merupakan tempat menyediakan pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif dan kuratif. Rumah sakit atau institusi yang bergerak di bidang jasa, pengelolaan logistik merupakan kegiatan yang strategis setelah sumber daya manusia. Oleh karena itu, penggolongan logistik efisien akan sangat membantu dalam mewujudkan jasa pelayanan yang bermutu. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya jumlah vaksin yang dibutuhkan, biaya pesanan vaksin, harga pembelian vaksin, biaya penyimpanan persediaan vaksin tahun 2009 di RS. Kartika Husada Bekasi serta diketahuinya jumlah pembelian vaksin yang paling ekonomis dengan metode Economic Order Quantity (EOQ), juga diketahuinya jumlah vaksin pada saat pemesanan / pembelian kembali dengan penerapan metode Reorder Poin dan, diketahuinya perbedaan (dalam rupiah) antara metode yang telah ada dengan metode EOQ.
Rancangan penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif untuk mengetahui kuantitas pesanan yang ekonomis. Lokasi penelitian di Unit Farmasi RS. Kartika Husada yang beralamat di Jl. Raya Mangunjaya Kp.Rukem Tambun Selatan Bekasi dengan waktu penelitian bulan mei s.d oktober 2009. Pengumpulan datanya menggunakan wawancara dan form data pemakaian vaksin
Hasil Penelitian Analisis EOQ pada persediaan vaksin di Unit Farmasi di RS. Kartika Husada yaitu jumlah kebutuhkan tahun 2009 vaksin Polio 208 vial, Campak 132 vial, BCG 115 vial, DPT 204 vial, Hepatitis B 549 vial. Biaya penyimpanan sebesar 20%. Harga vaksin Polio Rp. 28.050,-, Campak Rp. 66.600,-, BCG Rp. 91.245, DPT Rp. 54.450,-, Hepatitis Rp. 58.300,- tahun 2009, Biaya pemesanan sebesar Rp.35.430,-/pesan. Setelah dilakukan perhitungan jumlah pemesanan setiap vaksin berbeda-beda untuk pemesanan vaksin polio sejumlah empat (4) kali pesan, Vaksin campak dan BCG sama-sama lima (5) kali pesan, vaksin DPT enam (6) kali pesan sedangkan vaksin Hepatitis B sembilan (9) laki pesan. Perbandingan biaya persedian yang dikeluarkan rumah sakit antara metode yang sudah ada dengan metode EOQ ada selisih biaya persediaan lima (5) vaksin sejumlah Rp. 168.130,-. Reorder point (pemesanan kembali) setiap vaksin berbeda-beda. Reorder point Vaksin Polio sejumlah 20 vial, sedangkan untuk vaksin Campak, DPT, BCG sama-sama 30 vial, dan vaksin Hepatitis B Sejumlah 100 vial.
Dari kesimpulan penelitian dengan menggunakan Metode EOQ lebih ekonomis dibandingkan dengan metode yang sudah ada di Rumah Sakit.
Perbedaan (dalam rupiah) yang timbul antara metode yang telah ada dengan metode yang penulis angkat dalam skripsi ini dapat di investasikan dalam bentuk lain ataupun untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan guna meningkatkan kualitas pelayanan di Rumah Sakit Kartika Husada.