ABSTRAKSI Gangguan otot rangka / Musculoskeletal disorders (MSDs) adalah gangguan pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan oleh pekerja mulai dari keluhan ringan sampai sangat sakit. Apabila otot menerima beban statis secara berulang dan dalam waktu yang lama, maka akan menyebabkan gangguan berupa kerusakan sendi, ligament, dan tendon. Kerusakan inilah yang disebut gangguan otot rangka / Musculoskeletal disorders (MSDs) atau cidera pada system Musculoskeletal. Salah satu penyebab gangguan atau cedera pada system Musculoskeletal tersebut adalah posisi tubuh yang tidak ergonomic pada pekerja selama beraktivitas. Posisi tubuh yang janggal pada bagian tubuh seperti pada bagian leher, bahu dan punggung dengan frekuensi, gaya, dan durasi yang lama dapat menyebabkan gangguan Musculoskeletal barupa sakit atau nyeri dan pegal-pegal pada bagian tubuh tersebut. Pengrajin Kusen merupakan salah satu usaha yang beraktivitas kerjanya dilakukan secara manual sehingga berkemungkinan dapat terjadinya risiko gangguan otot rangka. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2009 terhadap pekerja pengrajin kusen di wilayah RT 03 RW 04 kelurahan bendungan hilir kecamatan tanah abang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Deskriptif, yang menggambarkan tingkat risiko dari postur tubuh janggal, frekuensi, gaya, dan durasi postur janggal yang dapat menyebabkan gangguan otot rangka / Musculoskeletal disorders (MSDs) bagian leher, bahu dan punggung dengan menggunakan studi observasional. Data-data penelitian yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari hasil survey gejala / kuesioner, Observasi langsung serta pemotretan postur tubuh pekerja untuk melihat kemiringan / gerakan pekerja. Variabel yang diteliti adalah karakteristik individu pekerja dan postur janggal pekerja. Jumlah sampel yang diambil adalah seluruh pekerja pengrajin kusen di wilayah RT 03 RW 06 Kelurahan Bendungan Hilir Kecamatan Tanah Abang sebanyak 40 pekerja. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil penilaian / skor gejala adalah 1 pada masing-masing bagian tubuh yang diteliti yaitu leher, bahu dan punggung karena hampir sebagian besar pekerja mengalami gangguan berupa sakit atau nyeri dan pegal-pegal pada bagian tubuh tersebut. Sedangkan berdasarkan metode BRIEF pada bagian leher, bahu dan punggung diperoleh hasil penilaian / skor BRIEF bagian leher, bahu, punggung adalah 3 yang berarti bahwa leher, bahu dan punggung digolongkan ke dalam tingkat risiko tinggi. Pada karakteristik individu pekerja diperoleh 60 % pekerja yang berumur > 30 tahun , 67.5 % pekerja yang memiliki antropometri > 25.0, 62.5 % pekerja yang masa kerjanya > 5 tahun yang berarti umur, antropometri dan masa kerja mempengaruhi terjadinya gangguan otot rangka / Musculoskeletal disorders (MSDs). Berdasarkan hasil penelitian maka penulis merekomendasikan saran kepada para pekerja sebaiknya dalam bekerja pekerja melakukan variasi kerja seperti melakukan pekerjaan dengan sikap yang bervariasi, memberikan waktu kerja dan istirahat yang seimbang, melakukan olah raga dan memperhatikan ukuran dengan alat kerja. Penulis juga merekomendasikan saran kepada lulusan sarjana kesehatan masyarakat khususnya lulusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja agar memberikan penyuluhan tentang K3 ergonomi kepada pengusaha-pengusaha kecil agar mengetahui dan memahami cara kerja yang ergonomic sehingga mereka dapat bekerja tanpa mendapatkan dampak dari pekerja tersebut.