Abstrak
ABSTRAK
Prasetyo Nugroho : UJI AKTIVITAS ANTIMALARIA FRAKSI KLOROFORM EKSTRAK ETANOL 70 % HERBA SAMBILOTO ( Andrographis paniculata Nees) ERHADAP PENURUNAN PARASITEMIA SECARA INVIVO PADA MENCIT PUTIH JANTAN YANG DIINFEKSI Plasmodium berghei
Herba sambiloto yang termasuk kedalam familia Acanthaceae diketahui berkhasiat sebagai antimalaria Senyawa yang terdapat didalam herba sambiloto adalah alkaloid, flavonoid saponin, tannin, fenolik, triterpenoid, steroid dan glikosida.
Penelitian ini dilakukan untuk uji aktivitas antimalaria fraksi kloroform dari ekstrak herba sambiloto terhadap Plasmodium berghei. Hewan uji yang digunakan mencit putih jantan galur Swiss Webster sebanyak 25 ekor. Pada pengujian ini digunakan metode perhitungan angka parasitemia pada mencit, sehingga dapat dilihat berapa besar penurunan parasitemia Plasmodium berghei bila diberikan bahan uji dengan dosis 6 mg/kg bb, 12 mg/kg bb, 24 mg/kg bb, dosis klorokuin 25 mg/kg bb dan CMC 1% pada mencit putih jantan yang telah diinfeksi dengan Plasmodium berghei. Pengamatan dilakukan pada eritosit mencit dengan melakukan apus darah tebal tipis dengan menggunakan mikroskop dan dilakukan analisa data untuk melihat jumlah eritrosit yang terinfeksi parasit Plasmodium berghei yang memberikan efek penurunan oleh pemberian dosis obat.
Analisa data menggunakkan data slope didapat dari persentase parasitemia dari hari ke-0 sampai hari ke-6 pada pemberian variasi dosis 6 mg/kg bb, 12 mg/kg bb, 24 mg/kg bb dan dosis klorokuin 25 mg/kg bb. Data nilai slope yang normal dan homogen dianalisa dengan menggunakan ANOVA,diperoleh nilai p = 0.000, lalu dilanjutkan analisa menggunakan LSD, hasil data yang diperoleh menujukkan bahwa pada dosis klorokuin 25 mg/kg bb tidak menujukkan perbedaan yang bermakna dengan dosis 24 mg/kg bb, namun pada dosis 6 mg/kg bb, dan 12 mg/kg bb menujukkan perbedaan bermakna.