Abstrak
Tiga dari seribu orang menderita hiperurisemia yaitu suatu kondisi peningkatan kadar asam urat dalam darah secara kronis melebihi batas normal. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efek pemberian teh kombucha secara peroral terhadap penurunan kadar asam urat pada tikus putih jantan galur Sprague Dowley. Metode peningkatan kadar asam urat dilakukan dengan menginduksi hewan coba menggunakan kalium oksonat secara infra peritoneal. Hewan coba dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing terdiri dari 5 ekor.
Kelompok 1, 2 dan 3 masing-masing mendapat teh kombucha dengan dosis 1,8 cc/200g BB; 3,6 cc/200g BB dan 7,2 cc/200g BB diberikan secara oral. Kelompok 4 (pembanding +) mendapat Allopurinol 5,4 mg/200g BB. Kelompok 5 (pembanding -) mendapat larutan 0,5 % CMC Na sebanyak 2 cc/200g BB. Kelompok 1 - 5 diberi injeksi suspensi kalium oksonat 250 mg/200g BB dalam larutan natrium karboksi metil selulosa (CMC Na) 0,5 % secara intraperitoneal. Sedangkan kelompok 6 (kontrol normal) diberikan larutan CMC Na 0,5 % sebanyak 2 cc/200g BB secara oral dan I cc/300g BB secara intraperitoneal.
Sampel uji diberikan selama 9 hari, pengukuran kadar asam urat dilakukan setiap 3 hari menggunakan metoda spektrofotometri pada panjang gelombang maksimum 520 nm. Hasil yang diperoleh dianalisa secara statistik dengan menggunakan analisis Marian satu arah dan Tukey. Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa sampel uji pada ketiga dosis uji tidak mampu menurunkan kadar asam urat yang sebanding dengan kontrol positif allopurinol pada ketiga waktu pengukuran.