OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S03-000143
Judul : Uji aktivitas antibakteri kromatogram KLT Rf.0,25 dari fraksi metanol daun beluntas (Pluchea india (L.)Less) terhadap Mycobacterium tuberculosis H37Rv
Pengarang : Erik Bastian
Penerbit dan Distribusi : FMIPA
Subjek :
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S03-000143 S03-000143 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 39351
 Abstrak
Penyakit tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang masih merupakan masalah kesehatan yang utama di negara-negara berkembang. Salah satu alternatif pengobatan yaitu menggunakan tanaman obat, yaitu daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less ) . Kandungan kimia daun beluntas antara lain alkaloid, flavonoid, tanin dan minyak atsiri. Pada penelitian sebelumnya fraksi metanol daun beluntas [ Pluchea indica (L.)Less] mempunyai Kadar Hambat Minimal terhadap Mycobacterium tuberculosis H37 Rv sebesar 3,0 % dan memiliki 7 bercak noda padA lempeng KLT. Pada penelitian ini dilakukan isolasi terhadap kromatogam dari fraksi methanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kromatogam pada Rf 0,25 yang diduga mengandung flavon dan kalkon mempunyai aktivitas terhadap Mycobacterium tuberculosis. Penelitian dimulai dengan melakukan ekstraksi daun beluntas dengan kloroform menggunakan metode maserasi, ampas serbuk ekstrak kloroform dikeringkan, seianjutnya difraksi kembali menggunakan metanol. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan kromatogafi kolom dan mendeteksinya menggunakan KLT. Kromatogam pada Rf 0,25 diuji aktivitasnya terhadap Mycobacterium tuberculosis dengan metode dilusi padat pengenceran serial tabung menggunakan medium Lowenstein Jensen (LJ). Hasil penelitian dengan konsentrasi 400 µg/mL, 800 µg/mL dari kromatogam Rf 0,25 tidak menunjukkan adanya aktivitas antituberkulosis. Sedangkan pada konsentrasi 1600 µg/mL, 3200 µg/mL, dan 6400 µg/mL menunjukkan adanya aktivitas antituberkulosis. Sedangkan pengujian rifampisin sebagai pembanding dengan konsentrasi 0,8; 0,4; 0,2; 0,1 dan 0,05 µg/mL terhadap Mycobacterium tuberculosis H37Rv menunjukkan adanya aktivitas antituberkulosis atau bakteri tuberkulosis peka terhadap rifampisin. Rifampisin yang merupakan salah satu kombinasi obat dalam pengobatan TBC digunakan sebagai pembanding untuk melihat apakah khasiat zat uji hasilnya akan sama dengan rifampisin yang sudah terbukti memiliki efek terhadap Mycobacterium tuberculosis.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox