Abstrak
Uji disolusi in vitro perlu dilakukan pada sediaan farmasi, dengan tujuan untuk menjamin mutu antar batch dan menyaring formula selama pengembangan dan peredaran produk. Faktor-faktor yang mempengaruhi disolusi pada sediaan tablet diantaranya adalah penggunaan bahan pengikat.
Telah dilakukan penelitian uji disolusi etambutol HCI yang dibuat dalam sediaan tablet dengan variasi bahan pengikat PVP 1 %, 2 %, 3 %, 4 %, dan 5 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peningkatan konsentrasi PVP sebagai pengikat terhadap efisiensi disolusi etambutol HCI dalam sediaan tablet, sehingga dapat menentukan formula tablet dengan konsentrasi PVP yang optimum yang akan menghasilkan hasil disolusi yang maksimal.
Tablet etambutol HCI yang dibuat secara granulasi basah kemudian dievaluasi secara fisika dan kimia meliputi organoleptis, diameter, ketebalan, kekerasan, keregasan, penetapan kadar, keragaman bobot dan disolusi.
Data hasil uji disolusi dihitung berdasarkan konsep efisiensi disolusi sampai waktu 45 menit (ED45). Diperoleh ED45 untuk F1, F2, F3, F4 dan F5 berturut-turut adalah 86,77 %, 84,12 %, 92,08 %, 88,73 %, dan 84,45 %. Data hasil efisiensi disolusi (ED45) dianalisa secara statistik menggunakan ANAVA satu arah dengan ά = 0,05 kemudian jika terdapat perbedaan bermakna dilanjutkan dengan uji LSD dengan tujuan untuk mengetahui lebih jelas perbedaan yang bermakna dari kelima formula.
Dari uji ANAVA satu arah diperoleh F hitung = 5,35871 yang lebih besar dari F tabel = 3,47805 dan nilai P = 0,014 yang lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang bermakna. Dari uji LSD diketahui perbedaan yang bermakna antara formula 3 terhadap formula 1, 2, dan 5. dan formula 4 tehadap formula 2.