Abstrak
Sebagian besar pabrik-pabrik farmasi di Indonesia memproduksi obat dalam bentuk sediaan tablet, salah satunya adalah tablet furosemid. Furosemid merupakan sediaan tablet dengan dosis dibawah 50 mg sehingga perlu dilakukan pengujian keseragaman kandungan. Pembuatan tablet furosemid dengan variasi mikrokristalin selulosa 15 %, 17,5 %, 20 %, 22,5 %, dan 25 % bertujuan untuk mengetahui pengaruh keseragaman kandungan tablet furosemid yang dibuat dengan metode granulasi kering pada setiap formula. Mikrokristalin selulosa dalam pembuatan tablet, khususnya pencetakan mikrokristalin dapat menyebabkan tablet tahan patah dan tahan kikisan.
Penelitian ini diawali dengan pembuatan tablet furosemid dengan menggunakan metode granulasi kering kemudian dievaluasi secara fisika dan kimia. Evaluasi fisika meliputi organoleptis, keseragaman ukuran, ketebalan, kekerasan, keregasan dan disolusi. Sedangkan evaluasi kimia meliputi penetapan kadar dan keseragaman kandungan.
Data hasil uji keseragaman kandungan dihitung berdasarkan nilai Standar Deviasi Relatif (SDR). Diperoleh uji keseragaman kandungan untuk formula 1 sampai formula 5 berturut-turut adalah 4,38 %, 3,50 %, 3,05 %, 1,16 %, dan 1,24 %. Formula 4 dan 5 merupakan formula yang terbaik karena memiliki nilai SDR yang terkecil diantara tiga formula lainnya. Data hasil uji keseragaman kandungan dianalisa dengan menggunakan ANAVA satu arah dan menghasilkan nilai F hitung = 3,616494564 yang lebih besar dari F tabel = 2,578737224 dan nilai P = 0,012228554 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang bermakna diantara kelima formula, dari uji LSD formula 3 berbeda bermakna terhadap formula 1, 2, 4 dan 5