OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S05-00075
Judul : Tinjauan kecelakaan kerja bagi pekerja di PT.Perkebunan Tunggal Perkasa, Air Molek Riau tahun 2000-2001
Pengarang : Fifi Maisari
Penerbit dan Distribusi : FIKES
Subjek : KECELAKAAN KERJA
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S05-00075 S05-00075 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 38911
 Abstrak
PT. Perkebunan Tunggal Perkasa terletak di Air molek, Kec. Pasir Penyu, Riau dan berdiri diatas area tanah seluas 14.935.4 Ha dan mampu menyerap tenaga kerja yang besar. Perusahan ini berdiri pada tahun 1918 , karena di daerah ini merupakan kecamatan yang berpotensial, selain memiliki komoditas eksport minyak bumf juga terkenal derigan eksport hasil perkebunan_ Sifat penelitian ini merupakan penelitian deskriptut kuahtatif dengan menggunakan data sekunder, dan lokasi penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan Tunggal Perkasa yang berlokasi di Air Molek, Riau. Hasil penelitian, bahwa dari tahun ketahun kecelakaan kerja di PT. Perkebunan Tunggal Perkasa dari tahun ke tahun nail: karena disehabkan K3 nya kurang diperhatikan dan tidak berjalan dengan balk Kesimpulan yang dapat diambil, dari basil penelitian adalah: 1. Kecelakaan akibat kerja di PT. Perkebunan Tunggal Perkasa Air Molek tahun 2000 - 2001 meningkat baik dari tingkat kekerapan maupun dari tingkat keparahan 2. Kecelakaan akibat kerja paling banyak dialami pekerja Aria, tahun 2000 sebesar 72,7 % dan tahun 2001 sebesar 83,9 !O. 3. Kecelakaan akibat kerja sebagian besar terjadi pada pekerja yang herumur antara 26 - 35 tahun sebesar 40,8% (tahun 2000) dan pada pekerja yang berumur antara 35 - 45 tahun sebesar 37,1°,'o (tahun2001 ). Adapu saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah : a. Sebaiknya program K3 tidak hanpa lebih ditekankan keselamatan kerja saja, tetapi juga kesehatran pekerja. b. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap factor lingkungan kerja untuk mengetahui pcranannya terhadap kejadian kecelakaan. c. Adanya pembagian shift kerja yang merata antara shift pagi dan shift malam sehingga kegiatan tidak menurnpuk dan juga agar pekerja mendapatkan istirahat yang cukup. d. Memastikan bahwa pekerja sudah mendapat pelatihan mengenai pekerjaannya dan sudah mendapat pengarahan mengenai kemungkinan bahaya yang timbal dari pekerjaannya.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox