OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S03-000097
Judul : Uji aktivitas antibakteri kromatogram Klt Rf 0,69 dari ekstrak kloroform daun beluntas (pluchea indica (L) Less ) terhadap Mycobacterium tuberculosis H37Rv
Pengarang : Juanda
Penerbit dan Distribusi : FMIPA
Subjek :
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S03-000097 S03-000097 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 38899
 Abstrak
Daun beluntas [Pluchea indica (L.) Less.] sejak dahulu sudah digunakan sebagai obat diantaranya dalam pengobatan penyakit TBC. Kandungan kimia daun beluntas antara lain flavonoid, alkaloid, dan minyak atsiri. Pada penelitian sebelumnya, dilaporkan bahwa pengujian KBM dari ekstrak kloroform daun beluntas menunjukkan bahwa pada konsentrasi 35 mg/ml telah membunuh Mycobacterium tuberculosis dan pengujian kromatogram dari ekstrak tersebut pada KLT menunjukkan 5 bercak Rf dengan nilai yang berbeda. Pada penelitian ini dilakukanlah isolasi terhadap kromatogram tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kromatogram pada Rf 0,69 mempunyai aktivitas antituberkulosis. Metode penelitian ini dimulai dari ekstraksi simplisia daun beluntas dengan kloroform menggunakan metode maserasi. Kemudian dilanjutkan dengan fraksinasi ekstrak kloroform daun beluntas melalui kromatografi kolom menggunakan fase diam silika gel 60 dan fase gerak hexan : etil asetat (3:1). Hasil fraksinasi dideteksi dengan KLT menggunakan fase diam silika gel GF254 dengan fase gerak hexan : etil asetat (3:1). Hasil fraksinasi yang mengandung kromatogram dengan nilai Rf 0,69 dikeringkan kemudian diujikan terhadap Mycobacterium tuberculosis dengan metode dilusi padat menggunakan medium Lowenstein-Jensen (LJ). Hasil penelitian pada konsentrasi 1600 µg/ml, 800 µg/ml, 400 µg/ml dan 200 µg/ml tidak menunjukkan adanya aktivitas antibakteri terhadap bakteri tuberkulosis sedangkan pada konsentrasi 3200 µg/ml menunjukkan adanya pembunuhan jumlah bakteri sebanyak 25% bila dibandingkan dengan jumlah koloni media kontrol. Pengujian rifampisin dengan konsentrasi 0,8 µg/ml, 0,4 µg/ml, 0,2 µg/ml, 0,1 µg/ml, 0,05 µg/ml menunjukkan bahwa Mycobacterium tuberculosis peka terhadap rifampisin.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox