Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri herba babandotan (Ageratum conyzoides L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus sebagai salah satu bakteri penyebab sinusitis.
Babandotan merupakan terna semusim yang banyak ditemukan di daerah tropis. Babandotan memiliki kandungan flavanoid, minyak atsiri, saponin, polifenol, alkaloid, asam amino, β-sitosterol, stigmasterol, potassium klorida, tanin, ageratokromen, kolumbin, edultin, friedelin dan prekosen. Herba babandotan digunakan untuk mengobati sinusitis. Bakteri Staphylococcus aureus dapat menyebabkan sinusitis oleh karena itu dilakukan penelitian aktivitas antibakteri herba babandotan terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Herba babandotan dibuat dalam bentuk ekstrak secara maserasi menggunakan pelarut metanol. Ektrak metanol herba babandotan kemudian diuji aktivitas antibakterinya terhadap bakteri Staphylococcus aureus sebagai bakteri penyebab sinusitis. Uji aktivitas bakteri dilakukan dengan metode difusi menggunakan kertas cakram.
Konsentrasi ekstrak metanol yang digunakan adalah 2000 µg/ml, 4000 µg/ml, 6000 µg/ml, 8000 µg/ml dan 10000 µg/ml. Pada konsentrasi tersebut dihasilkan diameter zona hambatan rata-rata berturut-turut adalah 6,33 mm; 7 mm; 8,33 mm; 10,33 mm dan 11,17 mm. Pembanding yang digunakan adalah ampisilin pada konsentrasi 3 µg/ml, 4 µg/ml, 5 µg/ml, 6 µg/ml dan 7 µg/ml. Pada konsentrasi tersebut dihasilkan diameter zona hambatan rata-rata berturut-turut : 6 mm; 6,67 mm; 7,67 mm; 8,5 mm dan 10,33 mm. Data yang diperoleh dianalisis dengan Regresi Linier. Dari persamaan regresi menunjukan bahwa ekstrak metanol herba babandotan pada konsentrasi 6025,59 µg/ml setara dengan ampisilin pada konsentrasi 6,19 µg/ml sehingga ekstrak metanol herba babandotan mempunyai potensi relatif sebesar 1,027x 10 3.
Dengan potensi relatif di atas menunjukkan bahwa ekstrak metanol herba babandotan mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.