Abstrak
Antibakteri adalah zat kirnia yang mampu membunuh mikroorganisme. Jika zat kimia menghambat pertumbuhan maka disebut Bakteriostatik. Tanaman Lidah Buaya (Aloe vera L.) mempunyai kandungan kirnia flavonoid, saponin, polifenol, tannin, aloin, asarn amino dan air. Lidah Buaya digunakan sebagai obat sakit gigi. Sebagian besar kandungan kimia Lidah Buaya adalah polar. Untuk menyarinya maka perlu pelarut polar. Palarut yang digunakan adalah Metanol.
Ekstrak Metanol Lidah Buaya diujikan pada bakteri penyebab infeksi gigi dan mulut. Bakteri penyebab infeksi gigi dan mulut antara lain Staphylococcus aureus dan Streptococcus mulans. Metode yang dipakai adalah metode difusi dengan menggunakan kertas calcium. Cara ini dipakai karena telah banyak digunakan untuk menentukan kepekaan sample uji dan pengerjaannya sederhana.
Telah dilakukan penelitian daya antibakteri ekstrak metanol Lidah Buaya terhadap bakteri penyebab infeksi gigi dan mulut. Konsentrasi yang dipakai adalah 1000 µglml, 2000 µglml, 3000 µglml, 4000 µglml dan 5000 µglml diperoleh zona hambat rata-rata yaitu 2.3 mm, 3.3 mm, 3.6 mm, 4 mm, 4.6 mm pada Staphylococcus aureus dan 2.3 mm, 2.6 mm, 3 mm, 3,3 mm, 3.6 mm pada Streptococcus mutans. Antibiotik pembanding yang dipakai adalah Ampisilin BPFI dengan konsentrasi 31.ig/ml, 4µglml, 5µglml, 6µglml dan 7µglml. Data yang diperoleh dianalisis dengan Regresi linear. Dui persamaan Regresi diperoleh bahwa 3 µg 1 ml Ampisilin sama dengan 1000 µglml Ekstrak pada Streptococcus mutans. Dan 5µg 1 ml Ampisiin sama dengan 1640,5 µglml Ekstrak pada Staphylococcus aureus. Semakin besar konsentrasi semakin besar zona hambatan yang terbentuk.