Pada penelitian ini, dilakukan pengujian efek antihepatotaksik ekstrak daun Brotowali terhadap hewan percobaan. Duapuluh lima ekor tikus betina, strainWistar, berumur ± 3 bulan, dengan berat 130 satnpai 150 gram, dibagi secara acak dalam lima kelompok. Kelompok I adalah kelompok kontrol, kelompok II adalah kelompok yang diberi CCL4 0,40 mglg BB dosis tunggal, kelompok Ill adalah kelompok yang diberi CCL4 0,40 mglg BB dosis tunggal dan ekstrak dawn Brotowali 1110 LD5( empat kali dalam 48 jam, kelompok TV adalah kelompok yang diberi CCLL 0,40 mglg BB dosis tunggal dan ekstrak daun Brotowali 11100 LD5 empat kali dalam 48 jam, kelompok V adalah kelompok yang diberi CCL4 0,40 mglg BB dosis tunggal dan ekstrak daun Brotowali 111000 LD50 empat kali dalam 48 jam, Tikus dimatikan dalam 48 jam setelah perlakuan, efek atihepatotoksik daun Brotowali ditentukan dengan melihat perubahan GPT plasma dan pemeriksaan derajat kerusakan jr..tingan hati secara histology. Hasil yang diperoleh baliwa pemberian ekstrak daun Brotowali dapat memperbaiki kerusakan hati tikus yang disebabkan oleh karhon tetraklorida, ha] ini dapat dilihat dari tun!nnya GPT plasma daft secara hitopatologi dapat pula diamati terjadinya perbaikan pada sel-sel hati. Pada kelompok I aktivitas GPT plasmanya 62,3 till, kelompok II 145,04 ull, kelompok III 140,86 till, kelompok IV119,64 ull dan kelompok V 95,46 secara histopatologi terlihat sel endotel Sena sentralis dan sel-sel hati pada kelompok Ill, 1V dan V mulai mengalami perbaikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ekstrak dau Brotowali mempunyai efek antihepatotoksik pada kerusakan hati tikus yang disebabkan oleh karon tetraklorida.