Abstrak
Hipertensi adalah salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian nomor 1 di dunia pada setiap tahunnya. Penderita hipertensi di dunia pada tahun 2025 akan mencapai 1,13 miliar orang. Salah satu faktor yang menyebabkan pasien hipertensi terus meningkat adalah kepatuhan pasien dalam minum obat, hal ini juga berpengaruh dalam suatu keberhasilan terapi hipertensi. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi. Jenis metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross-sectional. Jumlah populasi sebanyak 1284 dan sampel sebanyak 134 responden, Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan alat ukur kuesioner dengan metode wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa 72 responden (53,7%) memiliki kepatuhan minum obat yang rendah. Ada hubungan yang bermakna antara motivasi berobat (p=0,046), tingkat pengetahuan tentang hipertensi (p=0,030), keterjangkauan akses ke pelayanan kesehatan (p=0,013) dan dukungan keluarga (p=0,009) dengan kepatuhan minum obat. Tidak ada hubungan antara peran tenaga kesehatan (p=0,700) dengan kepatuhan minum obat. Kepatuhan minum obat di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kalideres masih tergolong rendah. Untuk itu pasien diharapkan agar lebih patuh dalam minum obat supaya tidak terjadi komplikasi penyakit yang lain