Abstrak
Dermatitis kontak iritan merupakan reaksi inflamasi lokal pada kulit yang bersifat non imunologik, ditandai dengan adanya kemerahan, bengkak ringan dan pecah-pecah setelah terjadi pajanan bahan kimia dari luar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan penyakit dermatitis kontak iritan pada petugas pengangkut sampah di Kecamatan Cakung tahun 2023. Jenis penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan desain studi cross-sectional. Variabel dependen (keluhan dermatitis kontak iritan) didapatkan dari hasil lembar observasi. Variabel independen (usia, masa kerja, lama kontak, personal hygiene, dan penggunaan APD) didapatkan dari hasil wawancara dan pengisian kuesioner. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2023 di Kecamatan Cakung. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 142 petugas pengangkut sampah. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling insidental dengan jumlah sampel 58 responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan proporsi pekerja yang mengalami keluhan dermatitis kontak iritan sebanyak 38 petugas pengangkut sampah (65,5%), sebagian besar berusia ≥ 30 tahun (77,6%), dengan masa kerja lama (91,67%), memiliki lama kontak berisiko (77,6%), dengan personal hygiene tidak baik (63,8%), dan penggunaan APD yang tidak menggunakan APD (74,1%). Hasil uji bivariat menunjukkan variabel yang berhubungan dengan keluhan dermatitis kontak iritan adalah variabel lama kontak (Pvalue=0,002), personal hygiene (Pvalue=0,032), dan penggunaan APD (Pvalue=0,006). Berdasarkan hasil dari penelitian ini diharapkan Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup Kecamatan Cakung dapat memberikan pelatihan terkait penggunaan APD kepada petugas pengangkut sampah, serta menyiapkan keran air dan sabun cuci tangan di setiap Tempat Pembuangan Sampah (TPS) agar dapat memudahkan para petugas pengangkut sampah untuk mencuci tangan dengan bai