Abstrak
Aktivitas fisik kurang dapat menyebabkan kenaikan berat badan serta merupakan
salah satu risiko penyebab kematian di dunia. Active commuting atau perjalanan
aktif ke kampus dinilai merupakan salah satu cara untuk meningkatkan aktivitas
fisik serta merubah gaya hidup sedentari menjadi gaya hidup yang lebih sehat pada
mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan faktor yang
berhubungan dengan perjalanan aktif ke kampus dilihat dari persepsi individu,
psikososial dan lingkungan pada mahasiswa. Desain penelitian yang digunakan
adalah cross-sectional. Jumlah sampel keseluruhan sebesar 100 mahasiswa dari 4
universitas di DKI Jakarta dengan teknik pengambilan sampel quota sampling. Selfreported
questionnaire adalah instrumen yang digunakan untuk menilai variabel
dependen yaitu perjalanan aktif, serta hambatan dan dukungan dari variabel
independent yaitu individu, psikososial, dan lingkungan. Analisis uji yang
digunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
mahasiswa (79%) tidak melakukan perjalanan aktif ke kampus. Moda transportasi
yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa adalah kendaraan bermotor baik
pribadi ataupun ojek online sebanyak 54%. Hasil analisis uji statistik menunjukkan
bahwa terdapat hubungan antara faktor individu dengan perjalanan aktif ke kampus
(p=0.042), tidak ada hubungan antara faktor psikososial dengan perjalanan aktif ke
kampus, dan ada hubungan antara faktor lingkungan dengan perjalanan aktif ke
kampus. (p<0.001 dan p=0.045).