Abstrak
Momentum pandemi covid 19 mejadi masalah tersendiri karena pembatasan-pembatasan berskala sedang dan besar terjadi di pandemi covid gelombang 1 dan 2 sehingga pasca gelombang 2 ketika muncul kebiasaan-kebiasaan baru yang di sebut New Normal juga berdampak pada pembiasaan baru dalam organisasi mulai dari cara berkomunikasi, cara pelaksanaan kegiatan, cara pengkaderan dan lainnya. Yang pada akhirnya gaya komunikasi menjadi salah satu penentu eksistensi organisasi karena pemimpin sebagai motor organisasi.
Gaya komunikasi dalam organisasi dapat menentukan seberapa efektifnya kerja dan iklim dari organisasi tersebut. ?Karang taruna merupakan salah satu organisasi kemasyarakatan bergerak di pemberdayaan sosial sesuai dengan domisili yang di atur di dalam nya. Gaya komunikasi yang diterapkan oleh pemimpin menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan kerja para anggota karang taruna Jakarta barat dalam mencapai tujuan organisasi serta mencapai prestasi-prestasi organisasi.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari pendekatan enam gaya komunikasi yang dikemukakan oleh Moss Dalam buku human communication, Stewart L. Tubbs dan Sylvia. Diantaranya adalah gaya komunikasi Controlling style, Equalitarian style, Structuring style, Dynamic style, Relinquishing style, dan Withdrawal style.
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa ada tiga gaya komunikasi yang dipakai oleh Arif Arachman dan menjadi ciri khas beliau. Yakni gaya komunikasi controlling style, Equalitarian style dan Structuring style dengan beberapa bukti perkataan-perkataan Arif Arachman dalam beberapa moment/acara dan Wawancara. Hal tersebut menjadikan organisasi karang taruna kota administrasi Jakarta barat dapat terus menjalankan program kerjanya pasca pandemi.