Abstrak
Dengan kemajuan teknologi yang mempengaruhinya, saat ini bermunculan banyaknya kelompok yang tidak hanya berpacu pada tatap muka, akan tetapi membuat sebuah kelompok virtual. Salah satu contoh kelompok virtual penggemar K-Pop adalah Bucin Sebong, yaitu sekumpulan anggota yang menggemari boy grup asal Korea Selatan yang bernama Seventeen. Mereka saling berinteraksi melalui media sosial, whatsapp. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teori kohesivitas kelompok yang menggambarkan daya tarik terhadap suatu kelompok. Didukung dengan teori pendukung CMC yang menggambarkan bahwa komunikasi tidak hanya dilakukan dengan tatap muka, tetapi komunikasi dapat dilakukan secara luas tanpa terhalang ruang dan waktu yang didukung oleh perangkat yang tersabung dengan jaringan internet.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif, jenis penelitian deskriptif, dengan menggunakan metode netnografi, informan yang diperoleh dengan purposive sampling, metode pengumpulan data dengan dokumentasi dan wawancara mendalam, serta teknik analis data yang digunakan adalah analisis data interaktif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa mereka menjadi anggota kelompok Bucin Sebong karena adanya daya tarik untuk menjadi bagian dari kelompok yang kemudian terjalinnya interaksi yang berulang dan kohesif kelompok menjadi baik. Kemudian kegunaan kosa kata Korea hanya sebagai pemanis, tidak terlalu diperlukan.