Abstrak
Bisnis kedai kopi di Indonesia belakangan ini sedang menjadi trend salah satunya gerai kopi Starbucks yang merupakan merek kedai kopi yang berasal dari Amerika Serikat. Fokus dari penelitian ini adalah gerai Starbucks Reserve Plaza Indonesia yang memiliki biji kopi eksklusif dan Barista yang memiliki sertifikasi Coffee Master. Seorang Barista memiliki peranan penting dalam penyampaian informasi. Komunikasi yang diperlukan oleh seorang barista adalah komunikasi antar pribadi untuk menciptakan cutomer engagement. Masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah bagaimana pola komunikasi antar pribadi barista dengan pelanggan, serta apa saja yang menghambat proses komunikasi antar pribadi barista dengan pelanggan di Starbucks Reserve Plaza Indonesia. Penelitian ini menggunakan teori pertukaran sosial oleh John Thibaut dan Harold Kellley dimana didalamnya terdapat pengorbanan (cost) kepada pelanggan diharapkan pelanggan tersebut merasa puas penghargaan (reward) terhadap pelayanan yang diberikan oleh barista tersebut. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yang berasal dari wawancara secara mendalam kepada informan, melakukan observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelima karaketistik komunikasi antar pribadi sudah terlaksana serta dalam melakukan komunikasi antar pribadi barista dan pelanggan menggunakan komunikasi verbal berupa bahasa lisan dan nonverbal berupa senyuman, eye contact, gerakan anggota tubuh, penampilan, desan interior gerai, konsep papercup yang berwarna hitam. Bahasa, konsep self service dan keadaan di jam sibuk merupakan penghambat dalam komunikasi.