Abstrak
Dalam suatu organisasi, manajemen komunikasi sangat penting untuk membentuk struktur yang terintegrasi bertujuan untuk mencapai suatu tujuan dengan cara efektif serta efisien. Manajemen Komunikasi adalah aspek yang umumnya diterapkan dalam berbagai organisasi, termasuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dalam setiap program kerjanya, termasuk Program Guru Penggerak. Peneliti menggunakan teori POAC yang mencakup empat tahapan yakni perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan (controlling). Pendekatan penelitian menggunakan kualitatif. Metode pengumpulan data melibatkan wawancara mendalam dengan dua informan serta observasi dengan dokumentasi untuk mengumpulkan data sekunder. Paradigma yang diterapkan dalam penelitian ini adalah konstruktivisme, digunakan untuk memahami dan mengeksplorasi penelitian terkait Manajemen Komunikasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam Program Guru Penggerak, serta mengidentifikasi hambatan yang muncul dalam proses manajemen komunikasi Kemendikbudristek dalam program Guru Penggerak. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan manajemen komunikasi Kemendikbudristek dalam program Guru Penggerak meliputi POAC. Perencanaan (planning) yakni dengan pembuatan rencana kerja dan rancangan komunikasi. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan membagi beban kerja dallalm beberalpal bagian Pokja. Pengarahan (actuating) rutin dilakukan secara berkala melalui Rapat Koordinasi yang dihadiri para Pokja, Penanggung jawab Balai dan timnya. Terakhir pengawasan (controlling) dalam program Guru Penggerak ini Kemendikbudristek memiliki aplikasi sendiri untuk pengawasan atau monev yang lebih terstruktur. Pengawasan ini dilakukan untuk menghindari terjadinya konflik Interest. Selain itu hambatan yang dijumpai dalam kegiatan komunikasi adalah hambatan fisik dan hambatan semantik, terdapat upaya yang dilakukan dalam menghadapi hambatan tersebut.