Abstrak
Pneumonia adalah infeksi jaringan paru-paru (alveoli) yang bersifat akut. Berdasarkan data Puskesmas Poris Gaga Lama Kota Tangerang kasus pneumonia pada balita mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir. Faktor risiko pneumonia bukan hanya dilihat dari dalam tubuh balita saja namun bisa dilihat dari faktor luar tubuh balita. Untuk itu, tujuan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah tentang hubungan faktor ekstrinsik dengan kejadian pneumonia pada balita. Penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Pengumpulan data dengan wawancara dan observasi. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil analisis univariat yaitu kejadian pneumonia pada balita sebanyak 45,7% yang pneumonia, ibu yang berpendidikan rendah 34%, ibu yang tidak bekerja 54,3%, ibu yang berpengetahuan rendah 67%, responden yang tidak memakai obat nyamuk bakar dirumah 53,2%, anggota keluarga yang memiliki kebiasaan merokok 72,3% dan kepadatan hunian kamar responden yang tidak memenuhi syarat sebanyak 56,4%. Hasil analisis bivariat variabel yang mempunyai hubungan signifikan dengan kejadian pneumonia pada balita yaitu variabel pekerjaan ibu, pengetahuan ibu, penggunaan obat nyamuk bakar, kebiasaan merokok anggota keluarga, dan kepadatan hunian kamar dengan Pvalue < 0,05. Hasil analisis mulltivariat menunjukan variabel yang paling dominan adalah penggunaan obat nyamuk bakar (OR : 70,100). Petugas kesehatan dari puskesmas perlu melakukan edukasi pada masyarakat mengenai faktor risiko dan pencegahan pneumonia balita terutama pada kebiasaaan merokok keluarga dan penggunaan obat nyamuk bakar di rumah.