Abstrak
Konsumsi kafein berlebih dapat memberikan efek samping terhadap masalah kesehatan
seperti insomnia, sakit kepala, tremor, gelisah, serta mual dan muntah. Hal ini dapat
dikarenakan gaya hidup pada usia dewasa awal yang kurang baik, seperti kurangnya
pengetahuan terkait gizi, tingginya durasi screen time dan loyalitas penggunaan promo
layanan food delivery serta resiko akses lokasi gerai. Tujuan pada penelitian ini yaitu
untuk menganalisis hubungan pengetahuan gizi, durasi screen time, lokasi, dan promo
layanan food delivery dengan tingkat konsumsi minuman berkafein. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dan dianalisis
menggunakan uji chi square. Sampel pada penelitian ini sebanyak 150 responden
dengan kriteria usia 18 ? 24 tahun di Kota Tangerang Selatan. Hasil penelitian
menunjukkan sebanyak 51,3% responden memiliki kategori tingkat konsumsi
minuman berkafein lebih, pengetahuan gizi responden paling banyak berkategori baik
sebanyak 70%, sebanyak 63,3% responden memiliki kategori durasi screen time lebih.
Responden yang akses lokasi akses gerai minuman berkafeinnya beresiko sebanyak
70,7% dan responden yang promo layanan food delivery nya beresiko sebanyak 67,3%.
Hasil uji statistic Chi Square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan (pvalue<
0,05) antara durasi screen time, akses lokasi, dan penggunaan promo layanan
food delivery dengan tingkat konsumsi minuman berkafein. Tidak terdapat hubungan
yang signifikan (p-value>0,05) antara pengetahuan gizi dengan tingkat konsumsi
minuman berkafein.