Abstrak
Masalah gizi remaja umumnya adalah kekurangan nutrisi atau obesitas. Kekurangan nutrisi disebabkan oleh faktor ekonomi atau psikososial, sementara obesitas muncul karena kecenderungan mencoba makanan modern yang mengandung gula dan garam tinggi. Data Riskesdas 2018 Provinsi Jawa Barat, status IMT/U di kota Bekasi menunjukkan terdapat 11,7% remaja usia 13-15 tahun dengan kondisi kurus dan sangat kurus. Sedangkan, prevalensi berat badan lebih dan obesitas sebesar 25,3% Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama penggunaan alat elektronik (gadget), aktivitas fisik, pola makan, dan status gizi pada remaja usia 13-15 tahun. Lokasi penelitian di lakukan di SMP Negeri 33 Bekasi yang dilakukan pada bulan Juli tahun 2023 dengan jumlah responden 82 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran antropometri, dengan besar sampel ditentukan menggunakan kuota sampling untuk memastikan keterwakilan populasi. Penelitian ini menggunakan uji Chi Square. Hubungan durasi penggunaan gadget dengan status gizi didapatkan nilai p-value 0,914. Hubungan aktivitas fisik dengan status gizi didapatkan nilai p-value 0,343. Hubungan pola makan dengan status gizi didapatkan nilai p-value 0,000. Mayoritas siswa memiliki penggunaan gadget yang tinggi, melakukan aktivitas fisik ringan, dan memiliki pola makan yang baik. Sebagian besar memiliki status gizi normal, namun tidak ditemukan hubungan bermakna antara penggunaan gadget dengan status gizi. Demikian pula aktivitas fisik tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan status gizi dan pola makan menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan status gizi.