Abstrak
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, proporsi konsumsi buah/sayur kurang dari 5 porsi pada penduduk umur ≥5 tahun menurut provinsi yaitu sebesar 95.5%, termasuk di DKI Jakarta, salah satunya termasuk mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Sebesar 22.3% dan 11.2% masing-masing mahasiswa kurang menyukai konsumsi sayur dan buah. Rendahnya konsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit tidak menular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor predisposisi dan akses layanan food delivery dalam menentukan konsumsi buah dan sayur pada mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka pada tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional dengan melibatkan 108 responden dari empat fakultas yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan bersifat terbuka atau wawancara mengenai Food Frequency Questionnaire (FFQ) dan formulir kuesioner karakteristik responden, pengetahuan gizi, dan preferensi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 74,1% responden kurang megonsumsi buah dan sayur. Hasil bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara preferensi (p = 0,022) dengan konsumsi buah dan sayur. Sementara itu, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi (p = 0,214) dan penggunaan layanan food delivery (p = 0,778) dengan konsumsi buah dan sayur.