Abstrak
Masalah gizi pada remaja muncul dikarenakan perilaku gizi yang salah, yaitu seringnya mengonsumsi makanan cepat saji salah satunya pangan olahanan kemasan siap saji. Pemilihan pangan kemasan dianggap menjadi hal yang lumrah karena kemudahan untuk mendapatkan dan praktis, yang tanpa disadari pangan kemasan cenderung mengandung tinggi gula, garam, dan lemak, serta rendah serat. Konsumsi makanan kemasan secara berlebihan akan berdampak pada kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara uang saku, pengetahuan tentang label pangan kemasan, dan sikap dengan konsumsi pangan kemasan. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Tangerang pada bulan Januari 2023 dengan responden sebanyak 94 orang yang merupakan siswa/i kelas X dan XI. Pengambilan sampel menggunakan teknik kuota sampling. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional dimana variabel independen dan dipenden diteliti secara bersamaan serta dilakukan analisis data dengan uji Chi Square. Pengambilan data uang saku, pengetahuan tentang label pangan dan sikap diambil menggunakan kuesioner dengan metode wawancara, untuk data konsumsi pangan kemasan diambil dengan menggunakan formulir Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire dengan metode wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan sebesar 81,9% siswa dengan uang saku tinggi, 67,0% siswa memiliki pengetahuan gizi rendah, sebanyak 80,9% siswa dengan sikap terhadap pangan kemasan yang tidak baik, sebanyak 77,7% siswa dengan tingkat konsumsi pangan kemasan tinggi. Berdasarkan analisis bivariat menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara uang saku (p-value= 0.247; PR = 0.477), pengetahuan (p-value= 0.437; PR = 0.179) sikap (p-value = 0.989; PR = 1.007). Berdasarkan penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara uang saku pengetahuan gizi tentang label pangan kemasan, dan sikap dengan konsumsi pangan kemasan.