Abstrak
Balita merupakan kelompok usia yang rawan mengalami masalah kekurangan gizi. Munculnya masalah gizi secara garis besar disebabkan oleh berbagai faktor yang terdiri dari penyebab langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan data laporan status gizi di Puskesmas Pisangan bahwa terdapat kenaikan prevalensi gizi kurang setiap tahunnya dari tahun 2020 hingga 2022. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi kurang anak balita di wilayah kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang SelatanTahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh balita yang tercatat di wilayah kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatansebanyak 2.597 orang. Sampel dipilih menggunakan teknik Accidental Sampling sebanyak 187 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, untuk analisisnya adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil univariat diperoleh bahwa terdapat ibu yang berpendidikan tinggi sebesar 71,7%, 70,1% ibu tidak bekerja, 50,3% memiliki pendapatan kelurga tinggi, dan 83,4% tidak memiliki penyakit infeksi. Hasil Chi- Square menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan dengan pvalue < 0,05 pada variabel : pendidikan ibu (pvalue 0,000), pendapatan keluarga (pvalue 0,000), riwayat penyakit infeksi (pvalue 0,005). Sedangkan yang tidak berhubungan signifikan yaitu variabel pekerjaan ibu (pvalue 0,810) dan pengetahuan ibu (pvalue 0,173). Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan baik pihak puskesmas pisangan dan dinas kesehatan tangerang selatan bekerja sama melakukan penyuluhan kepada ibu tentang Pemberian Makanan Tambahan (PMT) secara rutin dan berkala.