Abstrak
Memiliki anak atau keturunan adalah salah satu tujuan dan tolak ukur kebahagiaan
bagi pasangan suami istri. Kecapaian tujuan tersebut menjadi indikator dalam
evaluasi subjektif untuk menilai tingkat kepuasan pernikahan. Ketidakhadiran
anak dapat menjadi permasalahan kompleks jika tidak direspon dengan baik.
Maka, kondisi ini memerlukan konsep diri positif dan sikap sabar, baik dari pihak
suami maupun istri untuk mempertahankan tingkat kepuasan pernikahan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa adanya pengaruh yang signifikan
antara konsep diri dan sabar terhadap kepuasan pernikahan pada pasangan yang
belum memiliki anak. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.
Penelitian ini melibatkan 180 responden, yang terdiri dari 110 wanita dan 70 lakilaki
yang telah menikah dan belum memiliki anak. Instrumen penelitian yang
digunakan untuk mengukur konsep diri adalah Self Concept Clarity Scale dari
Campbell, dkk (1996), sabar adalah skala kesabaran dari El Hafiz, dkk (2015),
dan instrumen kepuasan pernikahan adalah ENRICH Marital Statisfication (EMS)
dari Fowers Olson (1993). Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Hierarki Multiple Regression. Hasil penelitian menunjukkan adanya
pengaruh signifikan konsep diri dan sabar terhadap kepuasan pernikahan pada
pasangan yang belum memiliki anak. Jika variabel konsep diri berinteraksi sendiri
dengan kepuasan pernikahan maka nilai R Square hanya 10,1%. Tetapi jika
terdapat interaksi antara konsep diri dan sabar, maka pengaruh nilai R Square
meningkat dari 10,1% menjadi 16,5%.