Abstrak
Manusia hidup berkelompok karena memiliki minat dan tujuan yang sama. Keinginan untuk berkelompok merupakan naluri bawaan manusia, naluri untuk berteman dan untuk dapat hidup berdampingan dengan manusia lain. Grup atau komunitas adalah wadah yang berisi orang dan benda. Orang-orang dalam organisasi berusaha untuk mencapai tujuan bersama. Mereka memiliki visi, misi, dan tujuan yang sama, sehingga dapat membentuk kelompok. Rumah Pelangi berawal dari minimnya akses buku bacaan dan ruang belajar untuk umum, serta ketimpangan sosial pendidikan yang terjadi di Bekasi. Penelitian ini mengkaji tentang konsep diri serta interaksi kelompok anggota Rumah Pelangi. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dan teori interaksi simbolik. Pendekatan penelitian kualitatif, jenis penelitian deskriptif, dan metode interaksi kelompok. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa interaksi yang terjadi dalam komunitas Rumah Pelangi keseluruhan anggota komunitas sudah memilki konsep diri, yaitu konsep diri positif, hal ini didukung oleh pengalaman-pengalaman individu sebelum bergabung dengan komunitas Rumah Pelangi Bekasi. Setiap anggota mengembangkan pemikirannya melalui interaksi dengan individu lainnya, kemampuan untuk mencerminkan diri individu dari perspektif dan pendapat orang lain, dan jaringan hubungan sosial yang dibuat secara aktif dan sukarela berpartisipasi dalam tindakan yang dipilih dan dibangun di komunitas Rumah Pelangi.