Abstrak
Anemia merupakan kondisi dimana menurunnya jumlah massa eritrosit (red cell mass) yang ditandai dengan menurunnya kadar hemoglobin, hematocrit, dan hitung eritrosit (red cell count). Prevalensi anemia remaja putri di Indonesia saat ini masih sangat tinggi. Zat besi merupakan komponen dasar yang memiliki pengaruh utama dalam proses pembentukan darah (hemopoiesis), yaitu mensintesis hemoglobin. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional dengan studi Cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X dan XI yang bersekolah di SMAN 12 Pandeglang dengan jumlah sampel terdiri dari 61 responden diperoleh dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan melakukan wawancara kuesioner, wawancara food recall, pengukuran antropometri dan pengecekan hemoglobin. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian univariat menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan gizi (pvalue=0,049), asupan protein (pvalue=0,011), asupan vitamin C (pvalue=0,019), asupan zat besi (pvalue=0,005) dengan kejadian anemia dan tidak ada hubungan antara asupan vitamin A (pvalue=0,515) dan indeks massa tubuh (pvalue=0,486) dengan kejadian anemia. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar remaja putri untuk meningkatkan dan mempertahankan asupan gizi yang dapat mencegah terjadinya anemia.