Abstrak
Asupan natrium yang tinggi merupakan pemicu terjadinya kanker usus,
osteoporosis, keparahan asma, batu ginjal, dan obesitas. Asupan natrium berlebih
juga menyebabkan gangguan keseimbangan cairan tubuh, sehingga menyebabkan
hipertensi dan penyakit kardiovaskular yang kemudian mengarah pada risiko
kematian. Makanan tinggi natrium dapat berasal dari produk kemasan yang sering
dikonsumsi. Kebiasaan membaca label pangan pada produk kemasan merupakan
salah satu perilaku untuk mencegah ketidakseimbangan asupan natrium.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola konsumsi produk
kemasan, literasi label pangan dan pengetahuan gizi dengan asupan natrium pada
usia dewasa di Kelurahan Sasakpanjang, Kabupaten Bogor. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif observasional dengan desain cross sectional.
Sampel penelitian ini adalah sebesar 90 responden berusia 26-45 tahun dengan
metode Unproportional Random Sampling. Variabel dependen yang diteliti
adalah asupan natrium diperoleh dari food recall 2x24 jam, sedangkan variabel
independen yang diteliti adalah pola konsumsi produk kemasan diperoleh melalui
Food Frequency Questionnaire (FFQ), literasi label pangan dan pengetahuan gizi
diperoleh melalui kuesioner. Uji statistik yang dilakukan yaitu uji chi square.
Hasil menunjukkan 72,2% responden asupan natriumnya berlebih, responden
dengan perilaku literasi label pangan kurang sebesar 58,9%, responden yang
jarang mengonsumsi produk kemasan sebesar 53,3%, dan responden yang
berpengetahuan gizi kurang sebesar 71,1%. Hasil analisis bivariat didapatkan ada
hubungan antara pola konsumsi produk kemasan (p=0,004) dan pengetahuan gizi
(p=0,026) terhadap asupan natrium, namun literasi label pangan tidak ada
hubungan terhadap asupan natrium (p= 1,000).