Abstrak
Dismenore primer merupakan nyeri menstruasi yang tidak didasari kondisi patologis, bersifat nyeri dibagian perut bawah hingga dapat menyebar ke daerah pinggang, punggung, panggul, paha hingga betis, disertai rasa pegal, sakit pada payudara, perut kembung, sakit kepala, mudah tersinggung, gangguan tidur, sakit punggung, pegal pada pangkal paha, merasa lebih cepat lelah dan akan segera hilang dalam waktu 32-48 jam. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dismenore primer siswi kelas X dan XI SMAIT Insantama tahun 2022. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X dan XI SMAIT Insantama Bogor dengan jumlah sampel yang diperoleh menggunakan Total sampling sebanyak 112 responden. Pengumpulan data yang digunakan adalah angket berupa kuesioner pada bulan Juni 2022. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Hasil Univariat kategori terbanyak menunjukkan responden yang mengalami dismenore primer (97,3%), usia menarche berusia ≤ 12 tahun (68,8%), siklus menstruasi tidak normal (75%), lama menstruasi normal (51,8%), kebiasaan berolahraga tidak rutin (76,8%), sering mengonsumsi fast food (63,4%), stress (64,3%), tidak ada Riwayat keluarga (91,9%). Hasil Bivariat menunjukkan adanya hubungan antara kebiasaan berolahraga dengan kejadian dismenore primer (Pvalue 0,016), serta menunjukkan adanya hubungan antara kebiasaan mengonsumsi fast food dengan kejadian dismenore primer (Pvalue 0,047), lalu terdapat adanya hubungan antara tingkat stres dengan kejadian dismenore primer (Pvalue 0,043) dan terdapat adanya hubungan antara riwayat keluarga dengan kejadian dismenore primer (Pvalue 0,021) pada siswi kelas X dan XI SMAIT Insantama Bogor. Oleh karena itu, perlu adanya pendidikan kesehatan yang berkesinambungan sebagai bentuk upaya preventif dari pihak sekolah dengan memberdayakan PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) di sekolah.