Abstrak
Asupan energi memiliki pengaruh terhadap kejadian masalah gizi pada remaja. Hal tersebut berkaitan dengan gaya hidup remaja saat ini yang ingin selalu melakukan apapun dengan waktu yang singkat dan selalu mengikuti trend yang sedang berkembang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan lingkungan obesogenik dan kontribusi asupan western fast food dan sugar sweetened beverages (SSBs) terhadap angka kecukupan gizi (AKG) dengan total energi pada siswa SMA Muhammadiyah 11 Jakarta. Penelitian ini memiliki desain cross sectional atau potong lintang. Penelitian ini dilakukan pada 159 siswa kelas X dan XI SMA Muhammadiyah 11 Jakarta. Data lingkungan obesogenik diperoleh dengan pengisian kuesioner secara mandiri, data konsumsi western fast food dan sugar sweetened beverages (SSBs) diperoleh dengan wawancara semi-quantitative food frequency questionnaire (SQ-FFQ), serta data asupan energi diperoleh dengan wawancara food recall 2 x 24 jam. Totar responden dalam penelitian ini yaitu 159 siswa. Proporsi siswa yang memiliki asupan energi lebih sebesar 18,20%. Berdasarkan hasil analisis data, hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jarak rumah dan restoran western fast-food (p value = 1,000), jarak rumah dan minimarket/supermarket/kios minuman (p value = 0,851), dan frekuensi penggunaan layanan food delivery (p value = 0,278) dengan asupan energi siswa SMA Muhammadiyah 11 Jakarta Tahun 2022 dan terdapat hubungan yang bermakna antara kontribusi asupan western fast-food (p value = 0,042) dan kontribusi asupan sugar sweetened beverages (SSBs) (p value = 0,009) dengan asupan energi siswa SMA Muhammadiyah 11 Jakarta Tahun 2022. Faktor yang mempengaruhi asupan energi siswa SMA Muhammadiyah 11 Jakarta Tahun 2022 yaitu kontribusi asupan western fast-food dan kontribusi asupan sugar sweetened beverages (SSBs).