Abstrak
Prevalensi penyakit diabetes melitus selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. DM Tipe-2 dapat menyebabkan komplikasi, salah satu sebabnya adalah kepatuhan berobat yang rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat anti diabetes pada penderita diabetes melitus tipe-2 di Puskesmas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur tahun 2022. Penelitian ini merupakan studi penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel adalah secara Accidental Sampling dengan sampel sebanyak 120 orang. Hasil analisis univariat menunjukkan responden patuh minum obat (65%), berumur lansia (57,5%), jenis kelamin perempuan (64,2%), pengetahuan baik (53,3%), sikap positif (75%), terjangkau dari pelayanan kesehatan (95,8%), penghasilan rendah (74,2%), ikut serta dalam askes (95%), motivasi tinggi (66,7%), keluarga mendukung (57,5%), dan petugas kesehatan mendukung (70,8%). Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan (Pvalue = 0,002, PR =1,563, sikap (Pvalue = 0,000, PR = 2,267), motivasi (Pvalue = 0,002, PR = 1,667), dukungan keluarga (Pvalue = 0,029, PR = 1,396) dan petugas kesehatan (Pvalue = 0,000, PR =7,618), tidak bermakna antara jenis kelamin (Pvalue = 0,328, PR = 1,184), umur (Pvalue = 1,000, PR = 0,992), penghasilan (Pvalue = 0,776, PR = 1,082), keterjangkauan akses (Pvalue = 0,656, PR 0,804), keikutsertaan askes (Pvalue = 0,182, PR = 2,000) dengan kepatuhan minum obat. Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor yang paling dominan adalah variabel dukungan petugas kesehatan. Disarankan bagi petugas kesehatan untuk melakukan skrining secara aktif agar mencegah terjadinya DM tipe 2 dan melakukan koordinasi yang baik dengan keluarga pasien untuk meningkatkan perilaku kepatuhan minum obat pada pasien.