Abstrak
Angka keberhasilan pengobatan Tuberkulosis Paru yang ditargetkan oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2020 sebesar 90%. Berdasarkan angka keberhasilan pengobatan TB Paru di puskesmas Kecamatan Cigombong pada tahun 2020 belum menunjukkan capaian sesuai target yang ditetapkan yang disebabkan berbagai macam faktor risiko terhadap kepatuhan berobat pada pasien TB Paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan berobat pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Kecamatan Cigombong tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain studi cross sectional menggunakan data primer dan data sekunder. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien Tuberkulosis Paru kategori dewasa yang sedang melakukan pengobatan di Puskesmas Cigombong dan Puskesmas Ciburayut tahun 2022 berjumlah 65 orang dan sampel pada penelitian ini berjumlah 65 orang dengan teknik total sampling. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan dengan kepatuhan berobat pada pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Kecamatan Cigombong yaitu pengetahuan (Pvalue=0,001), dukungan keluarga (Pvalue=0,049), dan efek samping pengobatan (Pvalue=0,039). Variabel yang tidak berhubungan dengan kepatuhan berobat pada pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Kecamatan Cigombong adalah pekerjaan (Pvalue=0,761), sikap (Pvalue=1,000), akses ke fasilitas kesehatan (Pvalue=1,000), dan dukungan petugas kesehatan (Pvalue=0,775). Pasien Tuberkulosis Paru perlu melakukan konseling secara rutin dengan petugas kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pasein terkait penyakit Tuberkulosis Paru dan tata laksana pengobatannya.