Abstrak
Telegram merupakan aplikasi pengiriman pesan layaknya aplikasi pengiriman pesan lainnya. Telegram memiliki keunggulan dalam sisi pengiriman file sebesar 1,5 GB. Hal tersebut dimanfaatkan oleh para pengguna untuk saling berbagi film. Trend mengakses film melalui telegram terjadi sejak hadirnya pandemic covid ? 19 di Indonesia. Untuk itu menarik diteliti bagaimana kepuasan khalayak mengakses film melalui aplikasi telegram? Paradigma yang digunakan ialah paradigma positivisme. Dengan memakai teori uses and gratification, guna menjelaskan bagaimana khalayak menggunakan media dan efek apa yang ditimbulkan olehnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian adalah mahasiswa FISIP Uhamka dan FIKOM Budi Luhur angkatan 2017 yang berjumlah 671 mahasiswa. Sampel yang didapat sebanyak 87 mahasiswa yg telah diukur menggunakan rumus Taro Yamane. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden, kemudian data yang telah dikumpulkan akan diolah melalui perhitungan statistik. Hasil penelitian ini menunjukan adanya kepuasan mahasiswa FISIP Uhamka dan FIKOM Budi Luhur dalam mengakses film melalui telegram. Hal ini dapat diketahui melalui persentase yang diperoleh berada pada kategori puas dengan persentase sebesar 82,8%. Terlebih dengan adanya penguatan pada total skor untuk tabel pernyataan yang didapatkan (GO) yaitu sebesar 8068 sedangkan skor yang diharapkan (GS) yaitu sebesar 7361 atau GS < GO. Artinya, kepuasan mahasiswa FISIP Uhamka dan FIKOM Budi Luhur Angkatan 2017 dapat terpenuhi dalam mengakses film melalui telegram. Adapun kecenderungan motif responden berada pada motif hiburan serta kecenderuangan kepuasan yang diperoleh responden terdapat pada kepuasan hiburan dalam mengakses film melalui telegram.