Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh kearifan terhadap
etnosentrisme di masyarakat suku Betawi. Kearifan didefinisikan sebagai
kombinasi dari karakteristik-karakteristik kepribadian yang mencakup kognitif,
reflektif dan afektif dari tradisi kearifan masyarakat timur (Ardelt, 1997).
Sementara etnosentrisme merupakan sikap yang melibatkan perasaan yang kuat
untuk mementingkan kelompok etnisnya sendiri. Hal tersebut ditunjukkan dengan
melibatkan beberapa ekspresi pada kelompoknya sendiri dan kelompok lain
(Boris Bizumic dkk, 2009). Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan
kuantitatif dengan sampel yang merupakan anggota sebuah komunitas etnis
Betawi (N = 100; usia 20-55 tahun). Instrumen yang digunakan untuk mengukur
kearifan menggunakan Three-Dimensional Wisdom Scale (3D-WS). Sementara
untuk mengukur etnosentrisme menggunakan skala Etnosentrisme yang
dikembangkan oleh Boris Bizumic dkk. Hasil analisa menggunakan analisa
regresi diperoleh Rē sebesar 0,106 dengan nilai F hitung sebesar 11,624 dan level
of significance sebesar 0.001 (<0.01). Selain itu juga diketahui nilai β sebesar -
0,326. Maka berdasarkan hasil penelitian bisa disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh negatif yang signifikan antara kearifan terhadap etnosentrisme pada
masyarakat suku Betawi sebesar 10,6 %. Hal tersebut menandakan bahwa
semakin tinggi tingkat kearifan pada masyarakat suku Betawi maka ada
kemungkinan akan menurunkan tingkat etnosentrisme yang dimilikinya.
Diketahui pula bagaimana pengaruh dari masing-masing dimensi kearifan
terhadap etnosentrisme. Hasil analisa membuktikan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan baik dari dimensi kognitif maupun afektif terhadap etnosentrisme
sedangkan dimensi reflektif dinilai tidak memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap etnosentrisme.