Abstrak
Virus berbahaya telah memasuki Indonesia yang bernama coronavirus (COVID-19) yang disebabkan sindrom pernafasan akut yang parah. Karena banyaknya kasus penularan COVID-19 pemerintah daerah Jawa Barat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kepada masyarakat dimana kebijakan ini diharapkan akan meminimalisir penyebaran virus COVID-19 DI daerah Jawa Barat melaui komunikasi persuasif secara langsung kepada masyarakat Jawa Barat termasuk untuk warga Perumahan Atsiri Permai. Penelitian ini menggunakan paradigma postivisme. Populasi penelitian ini adalah warga perumahan Atsiri Permai yang merupakan salah satu perumahan yang ada di daerah Jawa Barat dengan jumlah populasi sebanyak 1750 KK (kartu keluarga). Teori yang digunakan didalam penelitian ini adalah terori komunikasi persuasif untuk mengetahui apakah komunikasi persuasif yang dilakukan pemerintah Jawa Barat dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan warga perumahan Atsiri Permai. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis deskriptif dan metode survey. Menggunakan rumus penentuan sampel Slovin dengan nilai presisi sebesar 0,1 (10%) mendapatkan hasil jumlah sampel penelitian sebanyak 95 responden warga perumahan Atsiri Permai. Dan menggunakan kuisioner untuk pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi persuasif yang dilakukan pemerintah daerah Jawa Barat mempengaruhi kepatuhan warga perumahan Atsiri Permai. Hal ini sesuai dengan hasil uji koefisien korelasi dengan hasil presentase r square sebesar 49%. Artinya komunikasi persuasif yang dilakukan pemerintah daerah Jawa Barat terlaksana dengan baik dan dapat mempengaruhi warga perumahan Atsiri Permai untuk Patuh terhadap Kebijakan PSBB