Abstrak
Latar belakang: Kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah di Indonesia masih perlu mendapatkan perhatian. Wabah COVID-19 mengharuskan diterapkannya kebijakan Belajar mengajar daring yang mempengerahui pelaksanaan kegiatan program UKGS menjadi tidak maksimal. Tujuan: menganalisis pelaksanaan program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah pada Puskesmas di Wilayah Kecamatan Tambora. Jenis penelitian: penelitian deskriptif kualitatif. Informan kunci Kepala Puskesmas, Informan Utama Dokter gigi, Informan pendukung Kepala Sekolah, kordinator UKS dan orang tua siswa . Variabel yang diteliti meliputi input, proses, output. Pengumpulan data dilakukan wawancara berstruktur dengan pedoman wawancara Hasil penelitian: Pelaksanaan program UKGS pada aspek input, tenaga perawat tidak turut ke lapangan, penilaian dilakukan secara online, sarana prasarana di masa pandemi hanya menggunakan zoom meeting dan google form, sumber biaya tetap berdasarkan dana Biaya Operasional Khusus (BOK). Pada aspek proses,pelaksanaan penyuluhan dilakukan secara online, sikat gigi massal tidak dapat di laksanakan, dan rujukan dilakukan dengan datang langsung ke Puskesmas. Pada aspek output, pencapaian program terdapat penurunan. Program UKGS di masa pandemic COVID- 19 perlu mendapat penyesuaian program di sekolah agar programtetap dapat berjalan dan tidak mengurangi cakupan yang berdampak pada penurunankondisi kesehatan gigi anak sekolah. Kesimpulan: pelaksanaan kegiatan program UKGS di masa pandemi tetap berjalan dengan baik tanpa tatap muka secara langsung, kegiatan di lakukan secara online . Saran: perlu mendapat penyesuaian program di sekolah agar program tetap dapat berjalan dan tidak mengurangi cakupan yang berdampak pada penurunan kondisi kesehatan gigi anak sekolah