Abstrak
Pada era industri ini kegiatan proses pengelasan sangat dibutuhkan untuk proses produksi pada suatu industri baik di industri formal maupun informal. Salah satunya indsutri pengelasan sehingga pelaksanaan pekerjaan ini memiliki potensi bahaya yang tinggi. Banyaknya kasus kecelakaan kerja di Industri pengelasan tersebut adalah 80% dikarenakan unsafe action (perilaku tindakan tidak aman). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak aman pada pekerja las di Kecamatan Cimanggis Kota Depok Jawa Barat Tahun 2021. Metode peneliitian yaitu analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dengan sampel 98 orang yang ditentukan dengan menggunakan total sampling. Analisis data menggunakan uji chi square dengan nilai =0,05. Hasil peneliitian ditemukan bahwa nilai proporsi perilaku tidak aman pada pekerja las yaitu 55,6% dari 90 responden. Faktor secara statistik memiliki hubugan yang signifikan adalah Umur (p value 0,005 dengan OR 3,479), Pendidikan (p value 0,002 dengan OR 9,103), Masa Kerja (p value 0,004 dengan OR 4,400), Pengetahuan (p value 0,000 dengan OR 13,667), Ketersediaan APD (p value 0,001 dengan OR 5,250) dan Peraturan K3 (pvalue 0,001 dengan OR 4,269). Sedangkan 3 (tiga) faktor secara statistik tidak adanya hubungan adalah Sikap (p value 0,386 dengan OR 1,455), Pelatihan K3 (p value 0,826 dengan OR 0,701) dan Pengawasan (p value 1,994 dengan OR 0,801). Dari hasil tersebut faktor yang memiliki resiko paling tinggi untuk berperilaku tidak aman saat bekerja adalah faktor pengetahuan dengan OR 13,667. Perlu diadakan pelatihan K3 dan pengawasan rutin bagi pekerja las agar dapat mengetahui dan memahami bahaya dan prosedur yang ada di lingkungan kerja.