Abstrak
Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang terjadi biasanya lebih sering dilakukan oleh seorang suami terhadap isterinya karena berbagai alasan atau sebaliknya. Tindakan KDRT berdampak negatif pada korban baik laki-laki maupun perempuan. Para korban akan mengalami gangguan kesehatan psikologis dan fisik. Dengan demikian, KDRT harus segera dicegah bahkan diberantas agar tidak merusak tatanan ketahanan dalam keluarga. Faktor yang bisa mempengaruhi seseorang untuk bertahan adalah kedekatan hubungan dengan Tuhan. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara kelekatan kepada Tuhan dengan persepsi terhadap ketahanan keluarga. Responden pada penelitian ini berjumlah 200 orang. Penelitian ini menggunakan alat ukur attachment to god yang merupakan pengembangan dari Skala Keterikatan Spiritual Muslim (M-SAS) dan alat ukur ketahanan keluarga Walsh Family Resillience Questionnaire (WFRQ). Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukan bahwa kelekatan kepada Tuhan memiliki hubungan terhadap ketahanan keluarga dengan koefisien p sebesar 0,698 pada level signifikan 0,05 (0,000 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan adanya hubungan positif yang signifikan antara attachment to god terhadap ketahanan keluarga. Semakin baik kelekatan individu anggota keluarga pada Tuhan, semakin tinggi ketahanan keluarganya dan sebaliknya semakin tinggi ketahanan keluarga maka semakin baik kelekatan individunya