Abstrak
Media sosial dapat dijadikan sebagai sarana baru untuk penggunanya dalam membangun personal branding. Instagram sebagai media sosial yang paling dominan digunakan untuk membangun personal branding. Pandji Wira Wicaksono sebagai salah satu pengguna Instagram yang membangun personal brandingnya melalui akun @Tenggowicakson untuk menampilkan identitas dirinya sebagai seseorang yang berkemampuan ventriloquist melalui bonekanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode framing serta jenis penelitian deskriptif. Paradigma yang digunakan yakni konstruktivisme untuk memperoleh pemaknaan berdasarkan sebuah proses komunikasi yang menimbulkan suatu makna berkenaan dengan personal branding yang dilakukan oleh Pandji Wira Wicaksono sebagai ventriloquist yang terdapat pada fitur Instagram. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pandji Wicaksono membangun personal branding dengan unsur-unsur frame branding seperti pembuat konten (Content Creator), Tokoh Masyarakat (Public Figure), dan juga Seniman. Pandji dikenal sebagai ventriloquist yang membangun personal brandingnya melalui boneka untuk dijadikan media dalam berkomunikasi dan juga menyampaikan pesan-pesan kebaikan melalui interaksi yang berlangsung dengan pengikutnya maupun dengan orang asing melalui konten OME TV. Secara keseluruhan, pesan personal branding yang Pandji sampaikan sangat mudah disampaikan dan diterima oleh para pengikutnya di media sosial Instagram berupa respon yang muncul melalui like dan kolom komentar pada media sosial Instagram milik Pandji tersebut.