Abstrak
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat dari kekurangan gizi pada 1000 hari kehidupan, di mana tinggi badan anak lebih pendek daripada anak sesusianya. Salah satu upaya pencegahan stunting adalah pemberian makanan tambahan (PMT) untuk memperbaiki gizi dengan meningkatkan kualitas makanan agar gizi balita dapat tercukupi kebutuhannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan kader dalam pembuatan PMT berbasis pangan lokal sebagai upaya pencegahan stunting di Sudinkes Jakarta Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi Pre-Experimental dengan metode One group pretest-posttest design. Sampel penelitian sebanyak 40 kader. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rancangan non randomized pre and post test non control design. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk usia kader, pendidikan kader, lama menjadi kader, pelatihan kader, pengetahuan kader, sikap kader, dan keterampilan kader. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Paired t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pengetahuan kader sebelum dan sesudah diberikan intervensi dengan nilai p value = 0,000. Tidak terdapat pengaruh sikap kader sebelum dan sesudah diberikan intervensi dengan nilai p value = 0,273. Dan gambaran keterampilan kader dalam pembuatan makanan tambahan (PMT) menggunakan pangan lokal setelah diberikan intervensi dengan kategori baik sebesar 60%. Kesimpulan dari penelitian ini ada pengaruh pada pengetahuan kader sebelum dan sesudah diberikan intervensi, dan tidak ada pengaruh pada sikap kader sebelum dan sesudah diberikan intervensi, serta gambaran keterampilan kader dalam pembuatan PMT baik.